Beda Jurnal dan Artikel Ilmiah Beserta 10 Strukturnya

Perbedaan Jurnal Ilmiah dan Artikel Ilmiah Beserta Strukturnya

Karya tulis ilmiah tidak hanya untuk mengembangkan budaya akademik di mana di dalamnya mencerminkan suasana ilmiah, namun juga sebagai ajang komunikasi akademik yang memberi banyak kontribusi positif bagi suatu perguruan tinggi terhadap ilmu pengetahuan melalui penelitian yang dilakukan.

Bagi yang belum terlalu mendalami budaya akademik, jurnal dan artikel yang bersifat ilmiah dianggap memiliki makna yang sama sebagai bentuk komunikasi yang akademis. Kendati sama-sama memiliki peran penting dalam penyebarluasan publikasi, perbedaan jurnal dan artikel ilmiah perlu dilakukan separasi agar tidak ada kekeliruan.

Beda Jurnal dan Artikel Ilmiah Beserta 10 Strukturnya

Karya tulis yang bersifat ilmiah memberi peran penting bagi perguruan tinggi. Hal tersebut tidak sekadar fokus pada penelitian, namun juga sangat memperhatikan mutu dalam hal penyampaiannya.

Definisi jurnal dan artikel ilmiah

Jurnal ilmiah adalah sebuah publikasi yang diterbitkan secara berkala oleh institusi akademik maupun organisasi profesi yang di dalamnya memuat artikel-artikel akademis yang menjadi hasil dari pemikiran ilmiah yang sifatnya empiris atau berdasarkan temuan.

Sementara itu, artikel ilmiah merupakan tulisan yang berisi laporan secara sistematis tentang hasil kajian yang ditujukan untuk masyarakat yang akrab dengan dunia akademik atau audiens khusus seperti dosen, mahasiswa, dan ilmuwan. Artikel tersebut disampaikan dengan tujuan untuk dapat didiskusikan dan dikaji ulang secara tertulis maupun lisan.

Apa yang membedakan keduanya?

Artikel ilmiah adalah isi dari jurnal yang berperan sebagai media penyebarluasan publikasi ilmiah. Keduanya memiliki keterkaitan erat kendati memiliki definisi masing-masing.

Jurnal ilmiah berisikan kumpulan artikel ilmiah dalam satu nomor terbitan jurnal. Kaidah kebahasaan dalam artikel ilmiah haruslah sesuai standar agar tidak menimbulkan kerancuan, mulai dari pemilihan kata, penyusunan kalimat, hingga pengembangan paragraf.

Fungsi Jurnal Ilmiah

Walaupun jurnal dan artikel ilmiah saling berkaitan, keduanya memiliki fungsi tersendiri. Berikut pemaparannya.

1. Sebagai pengangkatan citra perguruan tinggi

Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh audiens khusus melalui publikasi ilmiah memiliki pengaruh signifikan bagi reputasi program studi dan institusi. Artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal-jurnal bergensi dan berakreditasi dapat menjadi indikator penting untuk meningkatkan citra perguruan tinggi.

2. Sarana pelatihan menulis para dosen

Meneliti merupakan bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi. Penelitian tersebut tidak hanya mencari jawaban, namun juga harus disajikan dalam bentuk tulisan ilmiah. Menulis artikel untuk publikasi di jurnal tertentu menjadi sarana yang tepat bagi dosen untuk terus belajar dan mengembangkan jenjang karir.

3. Pengembangan budaya akademik di perguruan tinggi

Dalam budaya akademik, menulis menjadi hal yang wajib dilakukan oleh para insan akademis. Menulis  merupakan sarana latihan untuk meyampaikan gagasan sesuai dengan kaidah ilmiah. Tak hanya jurnal, artikel ilmiah pun juga memiliki fungsi tersendiri.

Struktur Artikel dalam Jurnal Ilmiah

Isi dan format artikel ilmiah umumnya besifat baku dan formal sehingga membutuhkan kecermatan dalam penulisannya.

1. Judul

Judul dalam artikel ilmiah merupakan esensi dan citra keseluruhan sebuah karya ilmiah. Membuat judul artikel ilmiah harus bersifat komprehensif atau berwawasan luas dan informatif, mencerminkan isi artikel, menarik perhatian pembaca, dan membuat kata kunci yang menggambarkan masalah penelitian.

2. Nama dan keterangan penulis

Mencantumkan nama penulis dicantumkan tanpa gelar ataupun pangkat. Nama penulis diikuti dengan keterangan lembaga asal penulis. Selain itu, tertera juga alamat lembaga, email dan telepon.

3. Abstrak

Bagian ini sangat penting untuk menarik perhatian pembaca. Abstrak berisi ringkasan dari suatu artikel ilmiah yang terdiri dari uraian masalah, tujuan penelitian, metode, serta hasil penelitian. Panjang abstrak tidak kurang dari seratus kata dan ditulis dalam satu paragraf saja. Abstrak harus memuat bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

4. Kata kunci

Kata kunci menggambarkan cakupan masalah yang diteliti beserta istilah-istilah teknis lainnya yang berkenaan dengan penelitian. Kata kunci dimaksudkan untuk membantu pembaca mencari artikel terkait.

5. Pendahuluan

Pada bagian ini, penulis menguraikan masalah apa saja yang berhubungan dengan penelitian disertai dengan latar belakang, pernyataan yang mengarah ke tema pokok, cara pemecahan masalah, tujuan penelitian, hasil yang ingin dicapai, serta rangkuman yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pemaparan pendahuluan dibuat dalam bentuk paragraf-paragraf dengan panjang 15-20% dari keseluruhan artikel.

6. Metode

Pada bagian metode, unsur-unsur yang perlu dimuat yakni rancangan penelitian, sasaran penelitian berupa sampel atau subjek, pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Hal penting  pada bagian ini adalah penguraian proses atau langkah-langkah dalam penelitian dan tidak terfokus pada definsi tertentu.

7. Hasil

Hasil penelitian harus disajikan dengan padat dan jelas. Penyampaiannya dapat disertakan tabel, gambar, diagram, atau grafik yang diberi penjelasan. Bagian ini memuat hasil analisis tanpa menyertakan prosesnya. Panjang pemaparannya sekitar 40-60% dari keseluruhan artikel.

8. Pembahasan

Pembahasan memuat ulasan dan pembandingan teori penelitian sejenis. Pembahasan mencakup temuan yang diperoleh, interpretasi temuan, mengaitkan temuan dengan struktur pengetahuan, dan memunculkan teori modifikasi dari teori yang sudah ada. bagian ini memuat 50-70% panjang artikel.

9. Kesimpulan dan saran

Kesimpulan berisi ringkasan tentang esensi dari hasil penelitian. Sementara saran dapat mengacu pada pengembangan teori baru dan penelitian lanjutan. Bagian ini harus ditulis dan bentuk paragraf.

10. Daftar rujukan

Daftar rujukan ialah kumpulan referensi yang digunakan dalam artikel ilmiah yang dibuat. Sistematika penulisannya harus berdasarkan pedoman penulisan dari tiap jurnal.

Demikianlah uraian tentang perbedaan jurnal dan artikel ilmiah beserta strukturnya. Menulis suatu karya ilmiah tidak cukup dengan berbekal teori dasar, melainkan praktiknya harus direalisasikan. Semoga tulisan ini membantumu untuk lebih memahami perbedaan keduanya agar tidak lagi mendefinisikannya dengan keliru.

1 komentar untuk “Beda Jurnal dan Artikel Ilmiah Beserta 10 Strukturnya”

  1. Pingback: Cara Membuat Daftar Pustaka dari Jurnal Tanpa Ribet - Detak Pustaka

Komentar ditutup.