Kamu sedang menulis karya tulis ilmiah? Sedang melakukan cek plagiarisme dan skor plagiarisme masih tinggi sementara deadline mengumpulkannya sudah semakin mepet? Mungkin saat ini dengan kondisi tersebut kamu sedang merasa pusing dan juga bingung.
Terlebih jika kamu sudah berulang-ulang kali memperbaiki karya tulismu tersebut tapi tidak juga menghasilkan skor plagiarisme sesuai dengan ketentuan. Plagiarisme pada dasarnya memang merupakan salah satu pelanggaran akademik yang sangat serius dalam dunia pendidikan dan penelitian. Tindakan ini dapat merusak kredibilitas akademik seseorang dan berdampak pada reputasi seorang penulis, mahasiswa, peneliti, maupun dosen.
Daftar isi
ToggleCara Menghindari Plagiarisme ketika Menulis Karya Tulis Ilmiah
Jadi, wajar rasanya jika kamu merasa cemas. Namun, tenang! Setiap masalah pasti ada solusinya. Dan memahami lalu menerapkan langkah-langkah untuk menghindari plagiarisme menjadi hal yang sangat penting untuk kamu ketahui. Nah, artikel ini akan membahas secara detail tentang apa itu plagiarisme, jenis-jenisnya, serta strategi efektif untuk menghindarinya dalam karya tulis ilmiah yang sedang kamu tulis tersebut yang bisa kamu lihat dalam uraian di bawah ini:
Artikel yang sesuai:
Apa Itu Plagiarisme?
Plagiarisme adalah tindakan mengambil atau menggunakan ide, data, atau tulisan orang lain tanpa memberikan kredit atau pengakuan yang layak. Tindakan ini bisa disengaja maupun tidak disengaja, tetapi tetap dianggap sebagai pelanggaran etika akademik.
Plagiarisme sering kali terjadi karena kurangnya pemahaman tentang pentingnya atribusi dan teknik yang benar dalam mengutip sumber. Jadi, plagiarisme tidak hanya mencakup menyalin teks secara langsung, tetapi juga bisa terjadi dalam berbagai bentuk seperti mengubah beberapa kata dari sumber asli tanpa menyebutkan sumbernya atau menggunakan ide orang lain tanpa mencantumkan referensi.
Bahkan, menggunakan kembali karya sendiri yang telah dipublikasikan tanpa izin atau pemberitahuan juga termasuk dalam kategori plagiarisme, yang dikenal sebagai self-plagiarism. Oleh karena itu, memahami konsep plagiarisme dan cara menghindarinya sangat penting untuk kamu pahami.
Jenis-Jenis Plagiarisme
Supaya kamu makin paham apa yang terjadi di naskah karya tulis ilmiahmu sehingga bisa mendapatkan skor plagiarisme yang tinggi, maka kamu perlu tahu nih apa saja jenis-jenis plagiarisme. Nah, berikut ialah beberapa jenis plagiarisme yang sering terjadi dalam karya tulis ilmiah:
- Plagiarisme langsung yaitu menyalin teks atau karya orang lain secara utuh tanpa menyebutkan sumbernya.
- Plagiarisme parafrase yaitu mengubah beberapa kata atau struktur kalimat dari sumber asli tanpa memberikan atribusi.
- Plagiarisme mosaik yaitu menggabungkan beberapa sumber tanpa menyebutkan referensi.
- Plagiarisme diri sendiri (Self-Plagiarism) yaitu menggunakan kembali karya sendiri yang sudah pernah dipublikasikan tanpa izin atau pemberitahuan.
- Plagiarisme tidak disengaja yaitu terjadi karena kurangnya pemahaman tentang bagaimana mengutip atau mencantumkan sumber dengan benar.
Cara Menghindari Plagiarisme dalam Karya Tulis Ilmiah
Lalu, bagaimana sih cara menghindari plagiarisme ketika menulis karya tulis ilmiah? Yuk, cari tahu tips dan cara lengkapnya di bawah ini:
1. Pahami dan gunakan teknik parafrase dengan benar
Cara menghindari plagiarisme yang pertama yaitu memahami dan menggunakan teknik parafrase dengan tepat. Parafrase adalah teknik mengungkapkan kembali gagasan dari sumber lain dengan kata-kata sendiri.
Akan tetapi jika kita sekadar mengubah beberapa kata itu tidaklah cukup untuk menghindari plagiarisme. Kamu harus memahami inti dari sumber yang digunakan tersebut, lalu menulisnya kembali dengan gaya bahasa yang berbeda tanpa mengubah maknanya.
Selain itu, meskipun telah melakukan parafrase, kamu tetap harus mencantumkan sumbernya, lho ya. Ini menunjukkan bahwa ide yang kamu gunakan bukan murni hasil pemikiran sendiri, melainkan berasal dari referensi yang kredibel.
2. Gunakan kutipan secara tepat
Berikutnya cara menghindari plagiarisme yaitu menggunakan kutipan secara tepat. Jadi, jika ingin menggunakan kalimat asli dari suatu sumber, gunakan tanda kutip (“…”) dan sertakan sumbernya. Kutipan ini penting terutama jika mengutip definisi atau pendapat ahli secara langsung.
Nah, menggunakan kutipan dengan benar tidak hanya membantu menghindari plagiarisme, tetapi juga meningkatkan kredibilitas karya ilmiah yang dibuat. Selain itu, perhatikan batasan dalam penggunaan kutipan langsung. Jangan terlalu banyak menggunakan kutipan karena bisa mengurangi orisinalitas tulisan. Sebisa mungkin, gunakan kutipan hanya untuk pernyataan yang benar-benar penting dan tidak bisa diubah tanpa kehilangan makna aslinya.
3. Gunakan referensi yang jelas dan sesuai standar
Berikutnya yaitu pastikan semua sumber yang kamu gunakan dalam karya tulis ilmiah dicantumkan dengan format referensi yang sesuai, seperti APA, MLA, atau Chicago. Ini berlaku baik untuk kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung. Dengan mencantumkan referensi yang benar, kamu memberikan kredit kepada pemilik ide dan menghindari tuduhan plagiarisme.
Selain itu, gunakan referensi dari sumber yang kredibel dan terbaru. Menggunakan sumber yang valid tidak hanya membuat tulisanmu lebih berbobot, tetapi juga memperkaya wawasan dalam penelitian yang sedang kamu lakukan.
4. Gunakan alat deteksi plagiarisme
Saat ini, ada banyak alat yang bisa digunakan untuk mengecek kemungkinan plagiarisme dalam tulisan, seperti Turnitin, Grammarly, atau Plagscan. Jadi, sebelum mengumpulkan karya ilmiah, lakukan pemeriksaan dengan alat ini untuk memastikan bahwa tulisan sudah bebas dari plagiarisme.
Alat deteksi plagiarisme membantu mengidentifikasi bagian mana yang terlalu mirip dengan sumber lain dan perlu diperbaiki. Dengan demikian, kamu bisa melakukan revisi sebelum karya ilmiah tersebut dipublikasikan atau diserahkan. Nah, biasanya instansi resmi seperti instansi pendidikan (kampus atau universitas) dan publisher jurnal menggunakan Turnitin yang mana hasilnya sangatlah akurat.
5. Lakukan riset yang mendalam
Cara menghindari plagiarisme berikutnya yaitu melakukan riset secara mendalam. Sebab, menulis dengan dasar riset yang kuat akan membantu menghasilkan tulisan yang orisinal. Ini terjadi karena dengan memperbanyak riset maka semakin banyak wawasan yang kita miliki, semakin mudah pula kita menulis karya tulis ilmiahnya.
Maka dari itu pastikan untuk memahami berbagai sumber yang digunakan agar bisa menyusun tulisan dengan sudut pandang yang unik dan tidak hanya menyalin dari sumber lain. Lalu, ketika melakukan riset, jangan hanya bergantung pada satu sumber, ya. Kamu perlu membandingkan informasi dari beberapa referensi agar mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan bisa menyajikan argumen yang lebih kaya dalam karya ilmiah.
6. Kelola catatan referensi dengan baik
Saat melakukan riset, biasakan untuk mencatat setiap sumber yang digunakan. Agar prosesnya lebih mudah kamu bisa menggunakan aplikasi manajemen referensi seperti Mendeley, Zotero, atau EndNote untuk penyimpanan dan pengelolaan daftar pustaka.
Dengan cara tersebut, kamu bisa dengan mudah mengakses kembali referensi yang sudah dikumpulkan dan menghindari kesalahan dalam pencantuman sumber. Selain itu, dengan mencatat referensi sejak awal, kamu bisa lebih fokus dalam menulis tanpa harus kembali mencari sumber yang sudah dibaca sebelumnya.
7. Ajukan izin jika menggunakan karya sendiri yang sudah diterbitkan
Jika ingin menggunakan kembali tulisan yang pernah dipublikasikan, pastikan untuk mendapatkan izin dari penerbit atau menyatakan dengan jelas bahwa bagian tersebut telah digunakan sebelumnya. Menggunakan kembali tulisan sendiri tanpa izin atau tanpa mencantumkan informasi yang jelas bisa dianggap sebagai self-plagiarism.
Sebagai alternatif, kamu bisa mengembangkan ide dari tulisan sebelumnya tanpa menyalin secara langsung. Dengan cara ini, kamu tetap bisa menggunakan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tanpa melanggar etika akademik.
Nah, itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghindari plagiarisme ketika menulis karya tulis ilmiah. Semoga dengan beberapa cara tersebut skor plagiarismemu bisa turun, jika perlu dari awal proses menulis skor plagiarismemu sudah rendah, ya.
Sebab, plagiarisme adalah pelanggaran serius yang dapat merugikan kredibilitas akademik dan profesional seseorang baik untuk kamu mahasiswa maupun dosen. Oleh karena itu, penting bagi penulis, mahasiswa, peneliti, dan dosen untuk memahami cara menghindari plagiarisme dengan baik.
Namun, apabila segala cara sudah kamu lakukan untuk mendapatkan skor plagiasi rendah tapi tak kunjung berhasil, menggunakan bantuan profesional pun tidak ada salahnya. Terlebih jika deadline pengumpulan karya tulis ilmiah tersebut sudah semakin mepet, maka menggunakan jasa parafrase turnitin bisa kamu jadikan solusi.
Saat ini banyak perusahaan yang menyediakan layanan jasa parafrase turnitin. Kamu hanya perlu memilih yang terbaik, salah satunya bisa kamu gunakan jasa parafrase dari Ruang Akademisi. Informasi lebih lanjut bisa kamu baca di sini ya: Jasa Parafrase Turnitin Proses Cepat!