Bagi sebagian orang, menulis merupakan kegiatan yang tidak menyenangkan dan menyita banyak waktu. Apalagi, sekarang kita hidup di era teknologi yang semakin berkembang pesat dan mengakases informasi secara lebih cepat melalui gadget. Hingga rasanya kita tidak memiliki alasan menulis dan menerbitkan buku lagi.
Namun, di lain sisi masih banyak orang yang mencari informasi dan pengetahuan baru secara langsung melalui buku. Oleh sebab itu, sebagai penulis, kita tidak boleh putus asa dan harus tetap menyalurkan informasi serta ilmu pengetahuan ke masyarakat luas. Dengan menulis dan menerbitkan buku, kita bisa mengispirasi orang lain untuk terus berpikir kreatif dan menambah wawasan.
Daftar isi
Toggle8 Alasan Menulis dan Menerbitkan Buku yang Wajib Diketahui Penggiat Literasi
Melalui artikel ini, kita akan menganalisis berbagai alasan mengapa seseorang menulis dan menerbitkan buku. Harapannya, setelah membaca isi artikel ini, kita dapat mempeluas wawasan dan mendalami fakta-fakta menarik perihal dunia literasi. Jadi, kita langsung saja simak alasan-alasan tersebut di bawah ini.
Artikel yang sesuai:
1. Membangun Personal Branding
Alasan pertama seseorang menulis dan menerbitkan buku adalah untuk membangun personal branding. Dalam proses ini, penulis harus memiliki kesadaran untuk menyusun citra diri melalui karya tulis, khususnya dalam buku yang diterbitkan secara resmi. Penulis menggunakan hal ini sebagai salah satu upaya untuk membuat orang lain mengenalnya sebagai penulis profesional.
Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk membangun personal branding, misalnya dengan membuat konten di media sosial, menjalin relasi dengan penulis lain, dan mengikuti kegiatan positif. Di sisi lain, membangun personal branding memiliki tujuan tertentu, seperti membentuk citra positif dan identitas unik agar lebih diingat oleh pembaca.
2. Dokumentasi
Dokumentasi tidak hanya untuk mengenang momen atau peristiwa penting dalam bentuk gambar maupun video. Pemikiran dan gagasan unik bisa abadikan dalam bentuk tulisan yang berguna bagi masyarakat luas. Melalui tulisan tersebut, penulis dapat memberi motivasi dan inspirasi kepada orang lain.
Karya tulis yang telah terdokumentasi tidak hanya bisa dibaca oleh generasi saat ini, tapi juga dapat dibaca dan dipelajari oleh generasi-generasi selanjutnya. Apabila karya yang diciptakan sangat fenomenal dan berkualitas, maka peluang untuk mendapatkan pengakuan maupun penghargaan menjadi semakin besar.
3. Berbagi Informasi dan Wawasan
Salah satu alasan menulis dan menerbitkan buku yang utama yaitu untuk berbagi informasi dan wawasan. Orang-orang yang memiliki kapasitas keilmuan mumpuni bisa menulis sebuah buku dengan topik-topik tertentu yang dibutuhkan masyarakat. Jadi, ilmu tersebut tidak hanya berhenti untuk dirinya sendiri, tetapi juga dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Selain untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dan wawasan, kegiatan menulis dan menerbitkan buku juga bisa membuka pemahaman pembaca mengenai suatu topik secara lebih mendalam. Melalui tulisannya, penulis dapat membantu para pembaca untuk meningkatkan pengetahuan dan pola pikir kritis.
4. Menginspirasi Orang Lain
Alasan menulis dan menerbitkan buku selanjutnya yaitu untuk memberi inspirasi kepada orang lain. Lewat karya tulis, penulis mampu membakar api semangat para pembaca yang sedang meredup. Memberikan inspirasi juga berarti memotivasi pembaca untuk meraih impian dan kesuksesan dalam hidupnya dengan cara positif.
Misalnya, kamu adalah seorang penulis buku nonfiksi yang mengangkat topik mengenai kesehatan mental. Melalui tulisan tersebut, kamu ingin membangun kepercayaan diri pembaca agar dapat bangkit dari keterpurukan dan kesedihan. Buku yang kamu terbitkan juga mampu menjadi obat penyembuh luka batin yang selama ini tersimpan.
5. Meningkatkan Daya Ingat
Tujuan atau alasan seseorang membuat karya tulis adalah untuk menjaga dan meningkatkan daya ingat. Jika kamu ingin menjadi penulis yang produktif, maka kamu harus rutin menuliskan ide, gagasan, dan perasaan. Nantinya, ide-ide tersebut dapat kamu kembangkan menjadi sebuah naskah menarik yang siap diterbitkan.
Daya ingat erat kaitannya dengan fungsi otak dan kemampuan berpikir. Maka dari itu, seseorang yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk menulis dapat melatih kinerja otak untuk senantiasa fokus atau berkonsentrasi terhadap materi yang sedang ditulis. Di samping itu, proses menulis dapat menguatkan memori jangka panjang dan mengingat informasi dengan lebih tajam.
Berbagai manfaat tersebut tidak dirasakan ketika aktif menulis saja, tetapi ketika sedang melakukan kegiatan lainnya seperti bekerja, memasak, menggambar, olahraga, dan menari. Dengan demikian, kamu dapat melakukan rutinitas sehari-hari secara lebih teratur dan konsisten.
6. Mendapatkan Keuntungan Finansial
Jika kita bertanya kepada seorang penulis, mengapa ia menulis dan menerbitkan buku? Mungkin salah satu jawabannya yaitu untuk mendapatkan keuntungan finansial. Bagi penulis yang sudah menerbitkan bukunya melalui lembaga atau perusahaan penerbitan akan mendapatkan imbalan atau royalti.
Misalnya, kamu menerbitkan sebuah novel dalam bentuk buku, maka penerbit akan memberikan sekitar 10-15% dari hasil penjualan buku. Royalti merupakan salah satu bentuk apresiasi dari penerbit kepada penulis yang telah menciptakan karya mempesona dan menarik pembaca.
Royalti tidak bisa ditentukan oleh satu pihak saja, penulis dan penerbit membuat perjanjian khusus yang berisi presentase royalti, cara perhitungan, dan jadwal pembayaran. Perjanjian atau kesepakatan tersebut dibuat agar salah satu pihak tidak merasa dirugikan dan sekaligus untuk melindungi karya cipta penulis secara sah.
Royalti tidak hanya berlaku untuk karya tulis dalam bentuk buku, tetapi berbagai jenis terbitan karya lainnya. Contohnya, buku elektronik (e-book) dan tulisan yang dimuat di media cetak maupun digital seperti cerpen, puisi, dan opini.
7. Munyuarakan dan Mengabadikan Gagasan
Alasan menulis dan menerbitkan buku selanjutnya yaitu untuk menyuarakan dan mengabadikan gagasan/pemikiran yang selama ini disimpan sendiri. Gagasan tidak muncul secara spontan atau tiba-tiba. Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang melahirkan sebuah gagasan baru.
Salah satu faktor yang dapat memicu timbulnya gagasan baru adalah saat melihat kondisi sosial, ekonomi, dan politik di dalam negeri. Penulis bisa melawan ketidakadilan dan kekacauan yang terjadi dengan cara menuangkan pemikirannya dalam sebuah tulisan yang diterbitkan. Nantinya, tulisan tersebut bukan sebagai bahan referensi saja, tetapi mampu membawa arus perubahan positif bagi masyarakat luas.
8. Investasi Masa Depan
Alasan seseorang menulis dan menerbitkan buku yang terakhir adalah sebagai investasi untuk masa depan. Bukan sekadar memberikan keuntungan finansial, dengan membuat karya kita bisa berinvestasi dalam pengembangan diri. Potensi finansial tidak hanya dari pembayaran royalti, penulis juga bisa memperoleh pendapatan melalui seminar, workshop, maupun konsultasi.
Terlebih jika karya tulis tersebut sukses dan banyak diperbincangkan orang. Maka, kesempatan menambah pundi-pundi uang semakin terbuka lebar melalui penjualan merchandise (cendera mata). Penulis juga akan banyak diundang oleh media maupun lembaga sebagai pembicara di kelas-kelas online.
Sementara itu, investasi dalam pengembangan diri mencakup mengasah keterampilan, memperluas jaringan (networking), membangun reputasi dan kredibilitas (kepercayaan), serta meningkatkan pengetahuan. Semua hal ini dapat tercapai apabila penulis memiliki perencanaan matang, tidak mudah menyerah, dan mengaplikasikan teknik pemasaran yang efektif.
Nah, itulah beberapa alasan seseorang melakukan kegiatan menulis dan menerbitkan buku, mulai dari membangun personal branding, dokumentasi, memberikan inspirasi kepada orang lain, meningkatkan daya ingat, hingga sebagai investasi masa depan. Semoga setelah membaca keseluruhan artikel ini, teman-teman mendapatkan dorongan untuk menulis suatu topik yang diminati dan disukai oleh banyak orang.