5 Perbedaan Hard Cover dan Soft Cover dalam Penerbitan Buku

Perbedaan Hard Cover dan Soft Cover dalam Penerbitan Buku

Saat sibuk memilih bahan bacaan di toko buku, kita pasti menemukan buku-buku dengan jenis cover atau sampul yang beragam. Ada cover yang memiliki bahan tipis, ada juga yang tebal dan berat. Dalam dunia penerbitan dan percetakan, terdapat dua jenis cover yang biasa dipakai, yaitu hard cover dan soft cover.

Cover atau sampul memiliki arti sebagai bagian terluar dari suatu buku yang berisi judul buku, nama penulis, nama/logo penerbit, dan ilustrasi yang mendeskripsikan isi buku. Cover tidak hanya berada di bagian depan buku, tetapi juga di bagian belakang yang mengandung sinopsis, alamat penerbit, ISBN, dan ulasan buku. Selain berisi informasi tentang buku, cover juga mempunyai fungsi lain yaitu melindungi buku dan mempermudah proses pencarian buku.

5 Perbedaan Hard Cover dan Soft Cover dalam Penerbitan Buku

Bagi teman-teman yang ingin menerbitkan buku atau menekuni bisnis percetakan/penerbitan, sangat perlu untuk memahami perbedaan sekaligus karakteristik hard cover dan soft cover. Melalui artikel ini, kita akan mempelajari secara detail mengenai kedua tipe penjilidan tersebut. Oleh karena itu, mari kita bahas penjelasan di bawah ini!

Apa itu Hard Cover?

Hard cover dapat kita artikan sebagai penjilidan dengan menggunakan bahan yang kaku, seperti kanvas dan karton Jepang (yellow board). Proses penjilidan hard cover memakai lem cair atau lem panas, lalu dibalut dengan kulit atau kertas tebal untuk menghasilkan sampul yang kuat dan awet. Tidak hanya menggunakan lem, penggabungan halaman-halaman isi buku juga dilakukan dengan teknik jahitan.

Tipe sampul ini tidak hanya dapat melindungi buku dengan baik, tetapi juga menyajikan kesan elegan dan mewah. Hard cover dapat kita temui di buku-buku bergenre novel, buku referensi (kamus, ensiklopedia), buku anak, dan buku seni/fotografi.

Apa itu Soft Cover?

Soft cover merupakan salah satu tipe penjilidan yang bermakna penjilidan yang menggunakan bahan lentur atau fleksibel yang berasal dari kertas cukup tebal atau jenis karton tipis. Oleh karena itu, soft cover memiliki beban yang ringan dan cocok digunakan untuk berbagai genre buku, seperti novel, majalah, buku pelajaran, buku resep masakan, dan buku katalog.

Pada umumnya, proses penyatuan lembaran-lembaran kertas dalam soft cover dilakukan dengan diberi lem panas. Beberapa kelebihan soft cover dibanding hard cover adalah biaya produksi lebih terjangkau dan penyesuaian desain lebih luas. Namun, di balik kelebihan tersebut, soft cover memiliki daya tahan lebih rendah sehingga rentan mengalami kerusakan fisik, seperti robek, basah, atau terlipat.

Perbedaan Buku Hard Cover dan Soft Cover

Perbedaan Hard Cover dan Soft Cover dalam Penerbitan Buku

Berikut adalah lima perbedaan hard cover dengan soft cover dalam penerbitan buku, yaitu:

1. Biaya pembuatan buku

Perbedaan pertama antara hard cover dengan soft cover adalah biaya produksi yang dikeluarkan. Seperti yang bisa kita lihat di pasaran, harga buku dengan hard cover cenderung lebih mahal daripada buku yang bersampul soft cover.

Hal ini dapat terjadi karena bahan baku hard cover lebih tebal, mahal, dan cukup sulit didapatkan. Selain itu, proses pembuatannya juga rumit dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Apabila kita membeli buku hard cover yang memiliki jumlah halaman sama dengan buku soft cover, uang yang harus kita keluarkan akan jauh lebih mahal. Apalagi kalau kita membeli buku tersebut secara daring, biaya pengiriman yang dikenakan juga akan lebih besar. Sementara itu, harga jual buku soft cover bisa lebih rendah dua kali lipat.

Sebagai contoh, kita dapat menengok perbedaan harga yang signifikan buku The Little Prince karya Antoine De Saint-Exupery. Di toko buku offline maupun online, harga soft cover buku ini tidak sampai Rp 100.000. Di sisi lain, harga jual hard cover buku ini bisa mencapai di atas Rp 200.000.

2. Tingkat daya tahan buku

Perbedaan hard cover dan soft cover berikutnya yaitu tingkat daya tahan buku. Buku dengan hard cover mempunyai ketahanan yang lebih kuat dan awet ketimbang buku soft cover. Hal ini disebabkan oleh bahan buku hard cover yang lebih berkualitas, tebal, dan kaku, sehingga tidak gampang terlipat bahkan robek.

Sementara itu, buku dengan soft cover memiliki daya tahan yang tidak sebaik hard cover. Soft cover berbahan baku kertas karton yang tipis sehingga rawan rusak. Salah satu cara untuk mengantisipasi kerusakan pada buku soft cover, kita perlu memberinya sampul plastik agar tetap bagus dan tahan lama.

3. Proses pengerjaan buku

Aspek yang membedakan buku hard cover dan soft cover yaitu proses pengerjaan atau produksinya. Proses produksi buku hard cover memerlukan waktu yang cukup lama dibandingkan buku soft cover. Hal ini diakibatkan oleh bahan-bahan yang diletakkan secara berlapis agar menghasilkan sampul yang kokoh dan tidak mudah patah.

Berbeda dengan buku hard cover, buku soft cover memiliki bentuk yang lebih sederhana dan tanpa banyak susunan. Oleh karena itu proses pengerjaan buku bersampul soft cover lebih singkat dan cepat.

4. Ketebalan dan beban buku

Perbedaan hard cover dan soft cover yang keempat yaitu terletak pada tingkat ketebalan dan beban buku. Sesuai dengan namanya, buku hard cover pasti memiliki ketebalan dan berat yang lebih besar karena terdapat beberapa lapisan bahan.

Misalnya, novel Harry Potter pertama yang berjudul Harry Potter and the Philosopher’s Stone diterbitkan dengan dua jenis penjilidan, yaitu hard cover (sampul tebal) dan soft cover (sampul tipis). Buku dengan hard cover memiliki tampilan yang lebih tebal sehingga beban yang tersimpan juga besar. Sementara itu, buku berjilid soft cover memiliki berat yang lebih ringan.

5. Fungsi produk

Letak perbedaan yang terakhir antara buku hard cover dengan soft cover adalah fungsi atau kegunaannya. Buku yang berjilid hard cover berfungsi untuk melindungi isi buku dari berbagai macam kerusakan, memberikan tampilan yang lebih estetis dan elegan, serta mampu meningkatkan ketahanan buku.

Sementara itu, buku dengan soft cover mempunyai fungsi atau kegunaan sebagai pelindung isi buku dari kerusakan, seperti noda, lipatan, atau robekan. Selain itu, soft cover juga berfungsi untuk menjaga kertas-kertas (halaman-halaman) agar selalu tersusun rapi dan tidak berhamburan.

Bagi penulis yang mempunyai budget atau anggaran yang lebih bisa memilih penjilidan jenis hard cover untuk buku yang akan diterbitkan. Selain lebih menarik dan indah, hard cover juga mampu memberikan perlindungan yang maksimal.

Namun, bagi penulis yang memiliki anggaran terbatas, bisa menggunakan menerbitkan buku dengan jilid soft cover. Selain karena harga yang lebih murah, menerbitkan buku soft cover juga memudahkan pembaca untuk membaca dan membawanya kemana saja.

Demikianlah, penjelasan mengenai perbedaan hard cover dan soft cover dalam dunia penerbitan buku yang harus kita pahami. Setelah membaca tulisan ini, semoga teman-teman terutama penulis baru dapat menentukan dengan bijak jenis sampul yang akan digunakan. Sekian informasi yang dapat kami bagikan, semoga isi artikel ini bermanfaat, ya!

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn