Novel dan cerpen merupakan dua jenis karya sastra bersifat fiksi yang populer di kalangan pembaca. Secara garis besar, kita hanya mengetahui perbedaan novel dan cerpen melalui panjang cerita dan jumlah kata. Padahal, terdapat beberapa unsur lain yang membedakan keduanya.
Melalui novel dan cerpen, kita bisa melihat berbagai kehidupan lain dengan sejumlah karakter fiktif di dalamnya. Karya-karya fiksi digunakan penulis sebagai media untuk mengungkapkan kreativitas dan imajinasi secara lebih lugas. Secara umum, tema yang diangkat masih relevan dan tidak jauh dengan kehidupan sehari-hari.
Daftar isi
TogglePerbedaan Novel dan Cerpen dalam Karya Sastra
Artikel ini akan menjelaskan secara lebih mendalam tentang apa saja perbedaan antara novel dengan cerpen. Setelah membaca tulisan ini, wawasan dan pengetahuan teman-teman seputar kedua jenis karya sastra ini diharapkan semakin bertambah. Tidak perlu menunggu lama, mari kita simak uraian di bawah ini:
Artikel yang sesuai:
Definisi Novel dan Cerpen
Sebelum kita masuk ke perbedaan novel dan cerpen, sebaiknya kita mengenal definisi kedua karya sastra ini terlebih dahulu.
Novel
Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra fiksi yang disajikan dalam bentuk prosa dan ditulis dengan gaya naratif yang kompleks. Maksud dari berbentuk prosa di sini adalah bentuk tulisan pada novel tidak memiliki ritme atau irama tertentu layaknya puisi.
Karakteristik novel secara umum yaitu terdapat alur cerita yang panjang, setting/latar, gaya bahasa yang unik (sesuai penulis), memiliki beragam tema, dan bersifat tidak nyata (khayalan). Melalui karakteristik tersebut, penulis novel dapat mengekspresikan daya kreativitas dan imajinasi yang ia miliki, sekaligus menyampaikan pesan kepada pembaca lewat cerita yang ia karang.
Cerpen
Sesuai namanya, cerpen atau “cerita pendek” merupakan karya sastra yang bersifat fiksi dan memiliki struktur yang lebih padat dan singkat dibangdikan novel. Namun, unsur-unsur di dalamnya masih sama seperti novel, seperti plot, karakter, gaya bahasa, tema, dan amanat. Cerpen juga memiliki berbagai genre yang dapat dipilih pembaca, antara lain romansa, komedi, horor, fantasi, dan fiksi ilmiah.
Perbedaan Novel dan Cerpen
Setelah mengetahui definisi novel dan cerpen, sekarang kita bisa beralih ke topik utama dari artikel ini, yaitu perbedaan novel dan cerpen yang dilihat dari berbagai unsur.
1. Jumlah kata
Letak perbedaan yang pertama antara novel dengan cerpen yakni jumlah kata yang tertulis. Rata-rata jumlah kata yang terdapat dalam sebuah novel adalah 35.000 sampai dengan 40.000. Sementara itu, jumlah kata pada cerpen berkisar antara 1000 hingga 10.000.
Berdasarkan informasi tersebut, kita bisa menarik kesimpulan bahwa novel memiliki jumlah kata yang lebih panjang serta halaman yang lebih banyak dibanding cerpen. Jadi, ketika membaca sebuah novel, kita membutuhkan waktu yang relatif lebih lama atau tidak hanya bisa dalam sekali duduk.
2. Alur atau plot
Alur atau plot dalam cerpen memiliki struktur yang lebih ringkas dan sederhana. Hal ini dikarenakan cerpen mempunyai jumlah kata yang terbatas sehingga plot yang dibangun harus linier dan terlihat jelas.
Agar lebih paham alur cerpen, berikut penjelasan mengenai bagian-bagiannya:
- Eksposisi: pengenalan karakter, latar, dan situasi awal cerita.
- Konflik: timbulnya sebuah masalah atau tantangan.
- Klimaks: puncak ketegangan konflik.
- Resolusi: penyelesaian konflik oleh karakter utama.
- Penutup: kesimpulan cerita yang bisa berbentuk pesan moral, refleksi, atau akhir yang terbuka (tidak ada kesimpulan yang jelas).
Berbeda dengan cerpen, alur pada novel bisa dikatakan lebih kompleks atau rumit. Hal ini dikarenakan novel mempunyai ruang lingkup cerita yang lebih luas dibandingkan dengan jenis tulisan naratif lainnya. Dengan demikian, penulis dapat membangun plot menjadi lebih kompleks, mulai dari menulis berbagai peristiwa yang saling berhubungan, subplot yang menarik, hingga pengembangan karakter yang perlahan dan mendalam.
3. Penokohan
Setiap cerita fiksi pasti terdapat beberapa tokoh di dalamnya, termasuk novel dan cerpen. Jumlah tokoh dalam novel bisa mencapai belasan atau bahkan lebih. Setiap tokohnya memiliki peran masing-masing dan terkadang dideskripsikan secara detail oleh penulis.
Sementara itu, jumlah tokoh pada cerpen sangat terbatas dan lebih menonjolkan tokoh utama saja. Tokoh atau karakter pendukung dalam cerpen hanya berfungsi sebagai pelengkap cerita dan tidak digambarkan secara mendalam.
4. Perwatakan
Perwatakan merupakan proses penggambaran, sifat, sikap , sekaligus karakteristik unik yang melekat pada diri seorang tokoh dalam novel maupun cerpen. Penulis menunjukkan watak seorang tokoh melalui dialog, tindakan, emosi, motivasi, dan interaksi dengan tokoh lain dalam cerita.
Di dalam novel, perwatakan setiap tokohnya tidak ditunjukkan secara langsung, tetapi secara bertahap dan perlahan melalui berbagai peristiwa yang mereka alami. Sementara itu, perwatakan dalam cerpen sudah dijelaskan dari awal cerita dan lebih fokus terhadap watak tokoh utama.
5. Tema
Perbedaan tema yang terdapat pada novel dan cerpen tidak terlalu banyak, sebab keduanya bisa mengangkat tema atau gagasan pokok yang serupa. Namun, ada dua titik perbedaan, yaitu cara tema disampaikan dan dikembangkan dalam kedua jenis karya sastra ini.
Novel memiliki ruang yang lebih luas untuk mengembangkan tema secara lebih detail dan kompleks. Hal ini dikarenakan novel dapat memiliki banyak tema, karakter, dan setting/latar yang lebih lebar sehingga penulis bisa mengeksplorasi alur cerita sesuai kebutuhan serta keinginannya.
Sementara itu, kedalaman tema pada cerpen bersifat sangat terbatas karena hanya memiliki satu tema sentral dan hanya fokus di sana. Pengembangan tema pada cerpen juga disajikan melalui plot yang singkat tapi tetap padat.
Perbedaan tema antara novel dan cerpen tidak terlalu signifikan, karena baik novel maupun cerpen dapat memiliki tema yang sama. Namun, ada beberapa perbedaan dalam cara tema dipresentasikan dan dikembangkan dalam kedua bentuk sastra tersebut.
6. Konflik
Di dalam karya sastra novel, konflik yang penulis sampaikan lebih kompleks, multi-layer (berlapis-lapis) dan bisa terjadi berkali-kali. Sementara itu, konflik dalam cerpen disuguhkan secara langsung, tidak berlarut-larut, dan hanya terjadi satu sampai dua kali.
7. Setting atau latar
Perbedaan antara novel dan cerpen selanjutnya terletak pada latar atau informasi yang berkaitan dengan waktu, tempat, dan suasana dalam cerita. Deskripsi latar pada novel cenderung lebih panjang, dinamis, dan detail, serta memiliki fungsi yaitu untuk membangun alur sekaligus karakter.
Di sisi lain, penggambaran latar dalam cerpen lebih singkat, padat, dan bersifat statis. Setting atau latar pada cerpen untuk memiliki kegunanaan untuk mendukung konflik dan tema utama.
8. Gaya bahasa
Letak perbedaan antara novel dan cerpen yang terakhir adalah gaya bahasa yang digunakan. Gaya bahasa yang digunakan dalam novel lebih elaboratif dan variatif. Hal ini memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi beragam tekni dan gaya bahasa yang relevan dengan pengembangan alur cerita.
Sementara itu, gaya bahasa yang terdapat pada novel cenderung lebih bersifat padat, sederhana, singkat, dan efektif. Selain karena keterbatasan ruang, penggunaan narasi yang sederhana juga dapat membantu pembaca lebih memahami cerita yang disampaikan.
Nah, itulah kedelapan perbedaan yang terletak pada dua jenis karya sastra novel dan cerpen. Melalui penjelasan di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa antara novel dan cerpen memiliki kelebihan dan keunikan masing-masing. Novel mengajak penulis agar dapat mengembangkan cerita dan karakter, sedangkan cerpen memiliki kekuatan dalam menyajikan pesan yang lebih ringkas dan efektif.