
Kamu sedang menyusun skripsi dan telah masuk ke Bab Hasil dan Pembahasan tapi bingung akan menulis apa dan bagaimana caranya? Jangan khawatir dan juga merasa berkecil hati, menyusun Bab Hasil dan Pembahasan memang sering kali menjadi tantangan tersendiri untuk mahasiswa.
Dengan kamu mencari tahu bagaimana cara menyusun Bab Hasil dan Pembahasan di Google atau tanya ke Chat gpt misalnya, itu sudah menjadi tanda bahwa kamu telah berusaha. Dan di setiap usaha pasti ada hasilnya!
Daftar isi
ToggleCara Menyusun Bab Hasil dan Pembahasan untuk Skripsi
Nah, artikel ini akan membantu kamu memahami bagaimana cara menyusun Bab Hasil dan Pembahasan. Yuk, simak dan dipahami dengan seksama ya!
Artikel yang sesuai:
1. Memahami Fungsi Bab Hasil dan Pembahasan
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan guna mengetahui cara menyusun Bab Hasil dan Pembahasan adalah dengan memahami fungsinya. Bab Hasil dan Pembahasan berfungsi untuk menyajikan data penelitian serta menjelaskan maknanya berdasarkan teori yang digunakan.
Pada bagian hasil, fokus utama adalah menampilkan data apa adanya tanpa analisis berlebih. Sedangkan di bagian pembahasan, kamu menguraikan arti dari data tersebut serta keterkaitannya dengan teori, hipotesis, dan penelitian terdahulu.
Pemahaman terhadap fungsi ini penting agar kamu tidak mencampuradukkan antara penyajian data dengan interpretasi. Dengan memisahkan kedua bagian ini, laporanmu akan terlihat lebih terstruktur dan mudah dipahami oleh pembaca.
2. Menyajikan Data Hasil Penelitian dengan Sistematis
Langkah berikutnya tentang cara menyusun Bab Hasil dan Pembahasan adalah menyajikan data secara runtut sesuai dengan rumusan masalah penelitian. Gunakan tabel, grafik, atau diagram untuk memperjelas data yang kamu peroleh, baik dari survei, wawancara, eksperimen, maupun observasi.
Pastikan bahwa data-data tersebut tersusun dengan baik. Data yang disusun dengan baik akan memudahkan pembaca untuk memahami pola atau kecenderungan dari hasil penelitianmu.
Pastikan juga setiap tabel atau grafik dilengkapi dengan keterangan dan penomoran yang konsisten. Lalu hindari menampilkan data mentah tanpa konteks.
Sebaiknya berikan deskripsi singkat tentang isi data tersebut agar pembaca tidak perlu menebak maknanya. Ingat bahwa tujuan utama penyajian data adalah membantu pembaca memahami temuan penelitian secara visual dan logis.
Selain itu, penyusunan data juga harus disesuaikan dengan jenis penelitianmu. Untuk penelitian kuantitatif, gunakan analisis statistik sederhana hingga kompleks, sedangkan untuk penelitian kualitatif, sajikan kutipan wawancara atau hasil observasi dalam bentuk narasi. Kesesuaian antara metode dan bentuk penyajian data menjadi kunci agar hasil penelitianmu kredibel.
3. Hindari Interpretasi di Bagian Hasil
Kesalahan umum mahasiswa adalah mencampurkan hasil dengan pembahasan dalam satu bagian. Padahal, bagian hasil seharusnya hanya berisi paparan data apa adanya, bukan analisis atau penafsiran.
Misalnya, jika kamu meneliti tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan kampus, bagian hasil cukup menampilkan persentase jawaban, rata-rata skor, atau temuan statistik lainnya. Jangan langsung menuliskan alasan mengapa responden menjawab demikian karena hal itu termasuk ke dalam pembahasan.
Selain membuat laporan lebih rapi, pemisahan ini juga menunjukkan bahwa kamu memahami metodologi penelitian dengan baik. Pembimbing dan penguji biasanya akan melihat struktur hasil yang jelas sebagai tanda kedisiplinan dalam menulis karya ilmiah.
4. Membuat Analisis yang Kritis di Bagian Pembahasan
Cara menyusun Bab Hasil dan Pembahasan berikutnya yaitu dengan membuat analisis yang kritis di bagian pembahasan. Seperti yang berulang kali kami katakan, hasil dan pembahasan itu dipisah.
Bagian pembahasan adalah tempat kamu menunjukkan kemampuan berpikir kritis. Di sinilah kamu menjelaskan arti dari hasil penelitian yang telah dipaparkan di bagian sebelumnya.
Di dalam pembahasan harus mampu menjawab pertanyaan, seperti:
- mengapa hasil tersebut muncul
- apa hubungannya dengan teori,
- apa implikasinya terhadap bidang yang kamu teliti
- Dan lain sebagainya
Jadi, pada bagian ini kamu perlu mengkaitkan hasil penelitian dengan teori yang relevan serta penelitian sebelumnya. Jika hasil penelitianmu mendukung teori, jelaskan alasannya secara logis.
Namun, jika hasilnya berbeda, berikan penjelasan berdasarkan konteks penelitianmu. Perbedaan ini justru dapat menjadi nilai tambah karena menunjukkan keunikan penelitian yang kamu lakukan.
Jangan lupa untuk menjaga alur logika agar pembahasan tidak melompat-lompat. Gunakan transisi antarparagraf yang baik dan hindari pernyataan yang tidak didukung oleh data atau referensi ilmiah.
5. Gunakan Bahasa yang Ilmiah dan Objektif
Penulisan Bab Hasil dan Pembahasan harus menggunakan bahasa yang formal, ilmiah, dan objektif. Hindari kata-kata yang bersifat subjektif seperti “menurut saya” atau “saya berpendapat.” Gunakan kalimat pasif dan istilah akademik yang sesuai dengan bidangmu untuk menjaga profesionalitas tulisan.
Selain itu, pastikan setiap argumen atau analisis yang kamu tulis memiliki dasar yang kuat. Sertakan rujukan dari jurnal, buku, atau penelitian terdahulu yang relevan. Dengan begitu, pembahasanmu akan terlihat lebih kredibel dan terukur secara akademik.
Gunakan pula gaya bahasa yang konsisten di seluruh laporan. Hindari kalimat yang terlalu panjang atau bertele-tele agar pembaca dapat memahami isi tulisanmu dengan mudah.
6. Hubungkan antara Hasil dan Tujuan Penelitian
Bab Hasil dan Pembahasan yang baik selalu memiliki keterkaitan erat dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Setiap poin hasil yang kamu tampilkan harus menjawab pertanyaan penelitian yang telah dibuat di Bab I. Dengan demikian, laporan skripsimu akan terlihat koheren dan fokus pada tujuan utama penelitian.
Apabila ada hasil yang tampak tidak relevan dengan tujuan penelitian, jelaskan alasannya di bagian pembahasan. Bisa jadi hasil tersebut muncul karena faktor luar yang tidak terkontrol atau karena karakteristik responden yang unik. Penjelasan seperti ini menunjukkan bahwa kamu memahami dinamika penelitian di lapangan.
Hubungan antara hasil dan tujuan juga dapat menjadi dasar untuk penarikan kesimpulan. Oleh karena itu, pastikan setiap hasil dan pembahasanmu mendukung keseluruhan narasi penelitian dan bukan berdiri sendiri tanpa konteks.
7. Simpulkan Temuan Utama di Akhir Bab
Bagian akhir Bab Hasil dan Pembahasan sebaiknya diakhiri dengan rangkuman atau simpulan sementara. Rangkuman ini berfungsi untuk menegaskan kembali temuan-temuan utama penelitian sebelum memasuki Bab Kesimpulan. Pastikan tidak ada data baru yang dimasukkan pada bagian ini.
Simpulan sementara ini juga membantu pembaca memahami arah pembahasan secara menyeluruh. Dengan merangkum poin-poin penting, kamu menunjukkan kemampuan menyusun alur logika penelitian dengan baik dan ringkas.
Selain itu, simpulan di akhir bab menjadi jembatan antara hasil pembahasan dengan kesimpulan dan saran di bab berikutnya. Jadi, pastikan hubungan antarbagian tetap terjaga agar keseluruhan laporan skripsimu terasa padu dan mudah diikuti.
Nah, itulah cara menyusun Bab Hasil dan Pembahasan yang bisa kamu terapkan. Menyusun Bab Hasil dan Pembahasan memang membutuhkan ketelitian dan kemampuan analisis yang kuat.
Namun, dengan memahami struktur dan fungsinya, kamu dapat menulisnya secara sistematis dan sesuai kaidah ilmiah. Ingatlah untuk selalu memisahkan antara penyajian data dan interpretasi, menggunakan bahasa ilmiah, serta mengaitkan hasil dengan tujuan penelitian.
Sekian untuk artikel kali ini. Semoga pemaparan cara menyusun Bab Hasil dan Pembahasan di atas bisa sedikit membantu kamu dalam menyelesaikan skripsimu, ya. Tetap semangat!






