6 Benefit Mengkonversi KTI jadi Buku yang Bisa Diperoleh Dosen

Banyak dosen pemula sudah memiliki berbagai karya tulis ilmiah (KTI), seperti artikel jurnal, laporan penelitian, skripsi, tesis atau prosiding. Namun, sering kali karya tersebut hanya bisa dimanfaatkan oleh kalangan tertentu saja alias tidak menjangkau khalayak luas. Padahal, dengan sedikit penyesuaian, karya tersebut bisa diubah menjadi buku yang layak terbit dan bermanfaat bagi masyarakat yaitu dengan proses konversi.

Mengkonversi KTI jadi buku ini merupakan langkah strategis bagi dosen untuk memperluas dampak akademiknya. Dengan bentuk penyajian yang lebih komunikatif dan terstruktur, hasil penelitian dosen akan lebih mudah dipahami, diaplikasikan, dan diakui oleh pembaca dari berbagai kalangan. Selain itu, buku yang diterbitkan secara resmi juga memberikan nilai akademik dan profesional yang signifikan bagi karier dosen.

6 Benefit Mengkonversi KTI jadi Buku yang Bisa Diperoleh Dosen

Nah, informasi lebih detail lagi terkait dengan manfaat mengkonversi KTI jadi buku selengkapnya bisa kamu baca pada uraian di bawah. Silakan dibaca sampai tuntas ya, terutama untuk kamu dosen pemula yang masih ragu akan menerbitkan buku atau tidak.

1. Bentuk Kontribusi Mencerdaskan Kehidupan Bangsa selain dengan Mengajar di Kelas

Menjadi dosen berarti memiliki tanggung jawab lebih dari sekadar mengajar. Mengajar memang merupakan aktivitas utama, tetapi kontribusi dosen terhadap bangsa seharusnya tidak berhenti di ruang kelas.

Dengan mengubah KTI menjadi buku, seorang dosen dapat menyebarkan pengetahuan secara lebih luas kepada masyarakat umum yang tidak memiliki akses ke jurnal atau repositori kampus. Buku hasil konversi KTI juga berperan sebagai jembatan antara dunia akademik dan masyarakat.

Penelitian yang kompleks bisa dijelaskan dengan bahasa yang lebih sederhana dan aplikatif sehingga dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan, seperti guru, praktisi, mahasiswa, bahkan pelaku kebijakan publik. Dengan cara ini, kamu sebagai dosen tidak hanya menjadi pendidik, tetapi juga agen literasi yang berperan aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. Hasil Penelitian bisa Menjangkau Masyarakat yang Lebih Luas

Sering kali hasil penelitian hanya berakhir di meja penguji atau dalam bentuk laporan yang tersimpan di perpustakaan kampus. Padahal, isi dari penelitian tersebut bisa memberikan solusi nyata bagi berbagai permasalahan di masyarakat.

Nah, dengan mengkonversinya menjadi buku, hasil penelitianmu dapat diakses oleh lebih banyak orang di luar lingkungan akademik. Terlebih dengan karya tulis berbentuk buku maka memungkinkan hasil penelitian disajikan dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan komunikatif.

Yang mana kamu dapat menjelaskan latar belakang, metode, hingga temuan riset dalam format naratif yang menarik tanpa mengurangi nilai ilmiahnya. Dengan begitu, masyarakat umum pun dapat memahami relevansi penelitian terhadap kehidupan sehari-hari.

3. Mendapatkan Sumber Penghasilan Tambahan

Selain memberikan manfaat akademik, buku yang dihasilkan dari KTI juga berpotensi memberikan keuntungan finansial. Dengan menerbitkan buku secara profesional, kamu dapat memperoleh royalti dari setiap eksemplar yang terjual, baik secara cetak maupun digital.

Hal tersebut tentu menjadi tambahan pendapatan pasif yang bisa terus mengalir dalam jangka panjang. Namun agar bisa menjangkau banyak target market dan peluang terjual dalam jumlah besar itu tinggi maka pastikan untuk memilih penerbit yang tepat.

Penerbit yang memiliki platform penjualan yang banyak. Nah, salah satu rekomendasinya kamu bisa menerbitkan buku hasil konversi di Ruang Akademisi.

Sebagai penerbit buku akademik anggota IKAPI, Ruang Akademisi telah memiliki platform penjualan yang luas. Mulai dari Shopee Mall, Tiktok Shope, Gramedia Digital, Google Play Book, sampai Siplah Gramedia. Informasi lebih lanjut terkait jasa penerbitan buku di Ruang Akademisi bisa kamu baca di sini: Jasa Penerbitan Buku Anggota IKAPI Ruang Akademisi.

4. Meningkatkan Angka Kredit Dosen

6 Benefit Mengkonversi KTI jadi Buku yang Bisa Diperoleh Dosen

Salah satu alasan utama dosen perlu mengkonversi KTI jadi buku adalah karena karya terbitan tersebut memiliki nilai KUM (Kredit Unit Mutu) yang dapat menunjang kenaikan jabatan fungsional. Nah, detail terkait poin KUM yang bisa diperoleh dari tiap jenis buku bisa kamu simak di bawah ini:

Buku Ajar

Jika kamu berhasil menerbitkan buku ajar, kamu akan memperoleh nilai KUM maksimal 20 poin. Nilai ini bergantung pada tingkat kesulitan materi serta seberapa luas topik yang dibahas. Buku ajar biasanya disusun sesuai Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan sangat relevan untuk mendukung kegiatan mengajar di kelas.

Buku Monograf

Untuk buku monograf, poin KUM yang bisa kamu peroleh adalah 20 poin. Buku jenis ini berfokus pada satu tema atau bidang tertentu dengan kedalaman analisis yang tinggi. Nilai yang kamu peroleh sangat bergantung pada kompleksitas dan kontribusinya dalam bidang akademis.

Buku Referensi

Sementara itu, buku referensi memberikan poin KUM paling tinggi, yakni 40 poin. Buku jenis ini bersifat komprehensif dan berfungsi sebagai rujukan utama dalam pembelajaran maupun penelitian. Karena itulah, kontribusi ilmiahnya dianggap paling signifikan di antara ketiga jenis buku lainnya.

5. Melatih Keterampilan Menulis

Mengubah KTI menjadi buku tidak hanya menghasilkan karya baru, tetapi juga menjadi sarana berlatih menulis yang efektif. Proses penyusunan ulang isi KTI menuntut kamu sebagai dosen untuk berpikir kritis tentang bagaimana menyampaikan gagasan ilmiah dengan bahasa yang lebih ringan, runut, dan menarik.

Hal tersebut secara tidak langsung meningkatkan kemampuan komunikasi akademikmu. Selain itu, dalam proses penyusunan buku, kamu akan belajar bagaimana mengatur struktur tulisan, menyesuaikan gaya bahasa dengan target pembaca, serta memperkuat alur argumentasi.

6. Meningkatkan Personal Branding sebagai Dosen

Di era dunia akademik yang semakin kompetitif, personal branding menjadi aspek penting untuk menonjolkan keunggulan diri sebagai seorang dosen. Salah satu cara paling efektif untuk membangun citra profesional adalah dengan menerbitkan buku hasil karya sendiri, terutama yang berasal dari penelitian atau KTI yang telah kamu tulis sebelumnya.

Buku dengan nama kamu di sampulnya akan menjadi bukti nyata keahlian dan dedikasimu di bidang keilmuanmu. Ini tidak hanya meningkatkan kredibilitas di mata mahasiswa dan rekan sejawat, tetapi juga memperkuat reputasi akademikmu di tingkat nasional maupun internasional.

Nah, dari segi menjalin kerjasama atau memperluas relasi, dengan menjadi dosen yang memiliki buku maka kamu akan lebih potensial mendapatkan undangan untuk mengisi seminar, menjadi narasumber atau diajak untuk berkolaborasi dalam penelitian bersama dosen lainnya.

Itulah berbagai benefit mengkonversi KTI jadi buku yang bisa kamu peroleh. Walaupun kamu dosen baru, jangan ragu untuk mulai menerbitkan buku melalui proses konversi.

Selain prosesnya yang lebih mudah daripada menulis buku dari awal, benefit dari mengkonversi KTI menjadi buku ini juga banyak. Nah, jika kamu ingin proses konversi dan penerbitan bisa berjalan dengan lebih mudah, maka kamu bisa menggunakan jasa konversi KTI.
Pastikan ketika memilih jasa konversi KTI kamu telah melihat track record-nya ya. Pastikan juga penyedia jasa tersebut telah terkoneksi atau memiliki layanan penerbitan buku. Sehingga kamu tidak perlu melalui dua kali proses, konversi lalu menerbitkan.

Salah satu rekomendasi jasa konversi yang bisa kamu pilih dengan jam terbang yang tinggi yaitu jasa konversi KTI dari Ruang Akademisi. Ruang Akademisi memiliki berbagai layanan konversi KTI, yaitu:

Dengan tiga jenis layanan konversi di atas, kamu bisa memilih jasa sesuai dengan kebutuhanmu. Untuk detail informasinya bisa langsung kamu klik tiga link di atas, ya! Selamat berkarya!

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn