Metode penelitian kualitatif sering menjadi pilihan mahasiswa ketika mengerjakan skripsi atau penelitian ilmiah lainnya. Hal ini karena penelitian kualitatif tidak hanya berfokus pada angka, tetapi lebih menekankan pada pemahaman mendalam mengenai suatu fenomena.
Dalam konteks skripsi, metode penelitian ini membantu mahasiswa untuk menggali pengalaman, pandangan, serta interaksi sosial yang berkaitan dengan topik penelitian. Dengan begitu, hasil penelitian menjadi lebih kaya, detail, dan relevan dengan kondisi nyata yang terjadi di lapangan.
Daftar isi
ToggleKelebihan Metode Penelitian Kualitatif dan Kelemahannya yang Perlu Dipahami Mahasiswa Mata Kuliah Skripsi
Walaupun jenis metode penelitian ini banyak digemari oleh mahasiswa, ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu untuk diketahui. Nah, apa sajakah itu? Selengkapnya bisa kamu baca pada uraian berikut:
Artikel yang sesuai:
Apa Itu Penelitian Kualitatif?
Sebelum membahas lebih detail terkait kelebihan metode penelitian kualitatif mari kita cari tahu apa sebenarnya penelitian kualitatif itu. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena secara mendalam melalui pendekatan deskriptif dan interpretatif.
Fokus utamanya bukan pada angka atau data statistik, melainkan pada makna, pengalaman, serta pandangan subjek penelitian. Dengan kata lain, penelitian kualitatif berusaha menjawab pertanyaan tentang mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi, bukan sekadar berapa kali atau seberapa sering hal itu muncul.
Metode ini biasanya digunakan untuk meneliti perilaku, budaya, interaksi sosial, maupun pengalaman individu dalam kehidupan sehari-hari. Teknik pengumpulan data yang sering dipakai adalah wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi.
Hal tersebut memungkinkan peneliti menggali informasi yang lebih detail dan kontekstual, yang sulit dicapai hanya dengan angka atau survei tertutup. Lalu, untuk hasil dari penelitian kualitatif ini biasanya disajikan dalam bentuk narasi yang kaya makna. Sehingga mampu memberikan gambaran menyeluruh tentang fenomena yang diteliti.
Kelebihan Metode Penelitian Kualitatif
Ada beberapa alasan kenapa penelitian kualitatif banyak dipilih mahasiswa. Berikut penjelasan yang lebih detail untuk tiap kelebihan agar kamu bisa melihat implikasinya saat merancang skripsi:
1. Pemahaman mendalam
Penelitian kualitatif memungkinkan kamu menggali fenomena sampai ke lapisan makna yang sering tidak tertangkap oleh angka. Melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, atau analisis dokumen, peneliti dapat menangkap nuansa, kontradiksi, dan pengalaman subjektif partisipan misalnya perasaan, nilai, atau keyakinan yang mempengaruhi tindakan mereka.
Dalam praktik skripsi, pemahaman mendalam ini membantu menghasilkan kutipan kaya (rich quotes) dan deskripsi kontekstual yang memperkuat argumen penelitianmu. Selain itu, data mendalam memudahkan triangulasi (menggabungkan beberapa sumber data) sehingga temuan menjadi lebih meyakinkan.
2. Fleksibel dalam proses penelitian
Kelebihan lain adalah sifatnya yang adaptif. Desain penelitian kualitatif sering bersifat semi-terstruktur atau terbuka, sehingga kamu bisa menyesuaikan pertanyaan wawancara, teknik pengumpulan data, atau bahkan fokus penelitian ketika menemukan hal baru di lapangan.
Contohnya, jika saat wawancara awal ternyata muncul tema baru yang lebih relevan, kamu dapat memperluas eksplorasi tema tersebut tanpa harus membatalkan seluruh desain penelitian. Yang mana hal tersebut adalah suatu hal yang sulit dilakukan pada penelitian kuantitatif.
Sebab penelitian kualitatif itu biasanya berpegang pada hipotesis dan instrumen baku. Nah, dalam praktik akademik, fleksibilitas ini dikenal sebagai iterative design atau emergent design, dan sering dipakai untuk mencapai pemahaman yang lebih sahih.
3. Mampu untuk menangkap dinamika sosial
Metode kualitatif mampu merekam proses dan perubahan, bukan hanya kondisi pada satu titik waktu. Dengan teknik seperti wawancara berulang, observasi lapangan, atau studi kasus berjangka, peneliti dapat melihat bagaimana sikap, relasi, atau praktik bertransformasi seiring waktu.
Dalam proses pengambilan data, kamu juga akan bertemu dengan narasumber dari berbagai latar belakang yang berbeda. Dari proses tersebut, kamu akan menjumpai dan memahami beragam variasi pandangan, perilaku, dan sikap manusia. Dan di sanalah dinamika sosial akan kamu jumpai.
4. Cocok untuk topik penelitian yang baru
Ketika topik masih relatif baru atau sedikit diteliti, penelitian kualitatif memberikan ruang eksplorasi yang luas. Kamu bisa mengidentifikasi fenomena, membentuk definisi operasional, dan menemukan variabel-variabel yang relevan.
Ini berguna bagi mahasiswa yang ingin membuka bidang kajian baru atau menelusuri gap penelitian. Temuan eksploratif dari studi kualitatif sering kali menjadi dasar perumusan hipotesis atau instrumen pengukuran untuk penelitian lanjutan.
5. Dapat mengembangkan teori baru
Pendekatan kualitatif, terutama yang berbasis grounded theory, dirancang untuk menghasilkan teori dari data (theory-building). Dengan proses pengkodean, pencarian pola, dan iterasi analitis, peneliti bisa merumuskan konsep atau model baru yang menjelaskan fenomena yang dikaji.
Dalam proses pembuatan skripsi, kemampuan ini berarti kamu tidak hanya menguji teori yang ada, tetapi berpotensi menyumbangkan kerangka pemikiran baru ke literatur. Nah, agar hasilmu kredibel, catat proses analisis (memo analitis), jelaskan langkah pengkodean, dan tunjukkan bukti empiris yang mendukung konstruksi teoritis yang kamu usulkan.
Kelemahan Metode Penelitian Kualitatif
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya selain ada kelebihan, penelitian kualitatif juga memiliki kekurangan atau kelemahan. Beberapa di antaranya ialah sebagai berikut:
1. Subjektivitas tinggi
Penelitian kualitatif sangat bergantung pada interpretasi peneliti, mulai dari cara menanyakan pertanyaan, memilih kutipan, sampai bagaimana tema disusun. Hal ini membuka ruang bagi bias jika peneliti cenderung mencari data yang mendukung asumsi awal. Untuk mengurangi risiko subjektivitas, kamu bisa menerapkan beberapa strategi, antara lain:
- catat refleksi pribadi (reflexive journal) selama proses penelitian
- lakukan member checking (meminta partisipan meninjau temuan)
- gunakan triangulasi sumber data (lebih dari satu sumber atau metode)
- minta umpan balik dari pembimbing atau rekan
Beberapa cara di atas selain berguna untuk menjaga objektivitas, juga berguna untuk membantu pembaca menilai kredibilitas analisismu. Jadi, usahakan untuk melakukannya, ya.
2. Sulit digeneralisasi
Temuan kualitatif biasanya berasal dari sampel kecil dan konteks spesifik, sehingga tingkat generalisasi ke populasi yang lebih luas terbatas. Ini berarti klaimmu harus berhati-hati, sebab hasil yang didapat relevan untuk konteks studi, bukan langsung mewakili semua situasi serupa.
3. Proses penelitian memakan waktu
Tahapan penelitian kualitatif (rekruitmen partisipan, wawancara, transkripsi, coding, analisis berulang) seringkali memerlukan waktu panjang. Transkripsi rekaman wawancara sendiri bisa sangat memakan waktu jika dilakukan manual.
Untuk mengatasi hal ini, rencanakan timeline penelitian yang realistis sejak awal. Pertimbangkan teknik efisiensi seperti membuat transkrip sebagian (selective transcription) untuk bagian yang relevan, menggunakan perangkat lunak transkripsi otomatis dengan pengecekan manual, atau mengalihdayakan transkripsi jika memungkinkan. Tetapkan juga prioritas pada data yang paling relevan untuk menjamin kualitas analisis tanpa kehilangan fokus.
4. Analisis data yang kompleks
Analisis kualitatif melibatkan pengkodean, pembuatan tema, dan iterasi interpretatif yang memerlukan perhatian detail. Menyusun codebook, mengelola data naratif panjang, dan menjaga konsistensi interpretasi antar kode bisa menjadi tantangan teknis dan konseptual.
5. Membutuhkan keterampilan khusus
Penelitian kualitatif menuntut keterampilan wawancara, observasi, dan penulisan naratif yang baik. Keterampilan ini tidak otomatis dimiliki semua mahasiswa. Dibutuhkan latihan dan persiapan yang sebelum melakukan observasi atau wawancara.
Untuk itu, sebelum proses wawancara jangan lupa membuat daftar pertanyaan dengan sebaik mungkin. Dan sebelum melakukan wawancara lakukan latihan dengan dosen pembimbing untuk memeriksakan daftar pertanyaan serta bagaimana caramu mewawancarai narasumber.
Itulah berbagai kelebihan metode penelitian kualitatif dan juga kelemahan. Bagaimana? Apakah kamu sudah siap menentukan metode penelitian untuk skripsimu?