7 Tips Naskah Dilirik Penerbit yang Wajib Kamu Coba

10 Tips Naskah Dilirik Penerbit yang Wajib Kamu Coba

Sebagai penulis baru yang belum punya pengalaman dalam hal menerbitkan buku, kita pasti akan merasa kesulitan dalam memulainya. Beberapa penerbit memiliki kreteria atau persyaratan khusus bagi penulis yang ingin mempublikasikan karyanya di tempat mereka. Agar karya yang telah dibentuk bisa mendapat kesempatan untuk terbit, maka kita harus mengetahui beberapa tips yang mampu membuat naskah dilirik oleh penerbit.

Naskah merupakan salah satu komponen penting yang berisi gambaran tentang isi keseluruhan buku. Pada dasarnya, naskah buku merupakan tulisan mentah yang belum melalui proses penyuntingan, perancangan, maupun produksi. Bagian-bagian yang ada di dalam naskah buku yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.

7 Tips Naskah Dilirik Penerbit yang Wajib Kamu Coba

Melalui artikel ini, kita akan mengetahui berbagai tips atau saran yang dapat dipraktikkan oleh penulis baru atau yang belum punya mengalaman menerbitkan buku. Harapannya, setelah membaca isi artikel ini, kalian akan memahami dan mengaplikasikan tips-tips tersebut ke dalam naskah yang akan disusun. Oleh karena itu, langsung saja kita simak uraiannya berikut ini.

1. Menentukan Tema atau Ide dengan Jelas

Tips naskah dilirik penerbit yang pertama yaitu penulis harus bisa menentukan tema atau ide secara jelas ke dalam naskah yang akan dipublikasikan dalam bentuk buku. Pemilihan tema bisa dari sesuatu atau hal yang kita suka atau sesuai keahlian yang dimiliki. Selain itu, kita juga bisa memilih tema atau topik yang sedang tren di media sosial ataupun di sekitar lingkungan kita.

Misalnya, saat ini dunia literasi Indonesia sedang dilanda demam buku-buku self improvement yang mengangkat tema tetang self love dan kesehatan mental. Penulis dapat menjadikan fenomena ini sebagai referensi penulisan naskah. Dengan demikian, kita harus rajin melakukan riset dan survei ke toko buku, media sosial, atau komunitas pencinta buku yang selalu update jenis-jenis bacaan terkini.

Tema bisa datang dari mana saja, termasuk dari pengalaman atau riwayat hidup penulis sendiri. Bisa juga muncul ketika kita sedang membaca buku, menonton film, mendengarkan lagu atau musik, atau menonton pertunjukan seni.

2. Menentukan Target Pembaca

Setelah berhasil memilih tema yang akan diangkat menjadi konsep utama dalam naskah, penulis perlu menentukan target pembaca. Hal ini penulis lakukan dengan cara mengidentifikasi dan memahami tema yang sudah dipilih. Terdapat beberapa tema atau genre yang bisa menjadi opsi penulis, seperti fiksi, nonfiksi, agama, pengembangan diri, bisnis, teknologi, sejarah, dan lain sebagainya.

Setelah memahami karakteristik atau keunikan dari setiap genre buku, penulis bisa mulai menentukan siapa yang akan menjadi target pembaca karyanya. Mulai dari menimbang jenis kelamin, usia, minat, tingkat pendidikan, profesi, dan latar belakang sosial calon pembaca.

Misalnya, kamu menyusun sebuah naskah yang ber-genre novel komedi romantis, kemungkinan besar kamu memiliki target pembaca usia remaja 13-19 tahun. Berbeda lagi jika kamu menulis naskah tentang sejarah Islam, target pembaca bukumu adalah muslim dewasa yang tertarik dengan sejarah dan peradaban Islam.

3. Memastikan Isi Sesuai Tema atau Konsep

Tips ketiga agar naskah kalian dilirik oleh penerbit adalah memastikan keseluruhan isi buku sudah sesuai dengan tema atau konsep yang dipilih. Caranya yaitu dengan membaca keseluruhan isi buku secara cermat, mencerna inti cerita atau tulisan, dan mengidentifikasi ide pokok di setiap paragraf.

Proses ini perlu dilakukan agar keseluruhan naskah mulai dari tema, judul, isi, hingga gaya bahasa sudah sesuai dan berkesinambungan satu sama lain. Selain untuk mencegah ketidaksesuaian atau inkonsistensi antara tema dengan isi buku, proses ini juga berguna untuk mencegah munculnya ambiguitas atau ketidakjelasan bagi pembaca yang dapat merugikan penulis di masa depan.

4. Menulis Alur dengan Jelas

10 Tips Naskah Dilirik Penerbit yang Wajib Kamu Coba

Tips keempat yang bisa membantu penulis agar naskahnya dilirik penerbit yaitu dengan cara menulis alur atau plot dengan baik dan jelas. Alur diartikan sebagai rangkaian atau kumpulan peristiwa yang saling berkaitan, disusun secara sistematis,  dan berguna dalam membangun cerita. Kejelasan alur akan menolong pembaca dalam mengikuti perkembangan cerita, menginterpretasikan peristiwa, dan turut merasakan apa yang dialami subjek atau tokoh utama dalam sebuah tulisan.

Salah satu cara yang dapat dipraktikkan agar tulisan atau naskah memiliki alur yang jelas, khusunya untuk karya novel atau fiksi yaitu dengan membuat kerangka cerita (outline). Tujuannya adalah untuk mematangkan konsep dan  ide sekaligus alur cerita mengalur dengan baik. Penulis bisa menyusun outline mulai dari, pengenalan karakter, latar belakang tempat, dan keadaan awal cerita, menentukan konflik cerita, klimaks, hingga penyelesaian konflik.

5. Naskah Harus Dikirim dengan Rapi

Banyak orang yang yakin bahwa mereka memiliki karya yang bagus dan dapat menarik orang lain untuk membaca. Namun sayangnya, mereka lupa bahwa karya yang sudah berbentuk naskah memiliki berbagai aturan atau kaidah khususnya yang berhubungan dengan tata bahasa.

Salah satu aturan yang sering kali dianggap remeh oleh penulis yaitu perihal kerapian naskah yang mencakup ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan lain sebagainya. Sebenarnya, inilah hal pertama yang dilihat oleh penerbit ketika sebuah naskah baru saja masuk ke meja redaksi.

6. Membuat Sinopsis dengan Lengkap dan Menarik

Sinopsis merupakan ringkasan cerita dari sebuah karya seperti buku, film, maupun drama yang mengandung unsur-unsur penting dari karya tersebut, termasuk karakter, tokoh utama, hingga alur cerita. Apabila naskah yang  dikirim ingin segera dilirik oleh penerbit, penulis harus membuat sinopsis dengan lengkap dan menarik.

Sinopsis yang dimaksud di sini bukan sinopsis yang terdapat di belakang cover buku yang telah terbit, tetapi rangkuman isi buku yang ditulis secara menyeluruh. Sinopsis yang panjang dan lengkap akan menarik penerbit maupun editor untuk menilai apakah naskah tersebut layak terbit atau tidak.

7. Ciptakan Hal yang Unik

Agar naskah kita dapat cepat dilirik oleh penerbit yaitu dengan menciptakan hal yang unik atau belum banyak diulas oleh penulis lain yang sudah dipublikasikan. Hal ini berarti bahwa penulis tidak boleh mengambil tema, ide, atau konsep yang sama dengan karya yang telah ditulis oleh orang lain.

Untuk menghasilkan tema cerita atau tulisan yang berbeda dengan lainnya, penulis bisa memadukan berbagai elemen yang dianggap tidak umum, menjelajahi berbagai sudut pandang baru, ataupun menggabungkan berbagai genre yang berpotensi disukai para pembaca. Dengan demikian, naskah tersebut akan membuat penerbit dan editor menjadi terkesan sehingga tidak sabar untuk segera bekerja sama dengan penulis.

Demikianlah tips atau cara yang bisa penulis lakukan agar naskah dilirik oleh penerbit. Mulai dari menentukan tema dengan jelas, menentukan target pembaca, memastikan isi sudah sesuai dengan tema yang dipiih, menulis alur dengan jelas, mengirim naskah dengan rapi, membuat sinopsis secara lengkap, hingga menciptakan hal unik. Semoga berbagai tips tersebut dapat bermanfaat dan memberi wawasan baru bagi teman-teman yang ingin menerbitkan buku untuk pertama kali.

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn