10 Kesalahan Mahasiswa Ketika Membuat Skripsi, Wajib Kamu Hindari

10 Kesalahan Mahasiswa Ketika Membuat Skripsi, Wajib Kamu Hindari

Bagi mahasiswa tingkat akhir, skripsi bukan hanya sekadar tugas akademik biasa. Skripsi adalah bukti bahwa seorang mahasiswa mampu menyusun laporan penelitian secara sistematis dan ilmiah sesuai bidang keilmuannya. Dalam menempuh mata kuliah ini banyak proses yang akan kamu lalui sebagai mahasiswa yang mana di setiap prosesnya tersebut akan kamu jumpai banyak tantangannya.

Tak jarang mahasiswa merasa bingung harus mulai dari mana, mengalami kendala saat mencari referensi, atau menghadapi kebuntuan saat proses bimbingan. Belum lagi tekanan deadline, ekspektasi dari diri sendiri maupun orang sekitar, yang sering kali membuat mental down di tengah jalan.

10 Kesalahan Mahasiswa Ketika Membuat Skripsi, Wajib Kamu Hindari

Nah, agar proses penyusunan skripsimu lebih lancar dan kamu bisa lebih siap, artikel kali ini akan memaparkan beberapa kesalahan mahasiswa ketika membuat skripsi yang sebaiknya kamu hindari. Yuk, simak poin-poin berikut sampai selesai!

1. Terlalu Lama Menentukan Topik

Banyak mahasiswa terlalu lama galau dalam memilih topik penelitian. Alasan yang sering muncul antara lain ingin cari topik yang anti-mainstream, takut topiknya nanti sulit dikerjakan, atau berharap topik yang bisa langsung diterbitkan. Padahal, waktu terus berjalan dan semester akhir tidak menunggu.

Jika kamu sedang mengalami kendala dalam menentukan topik baiknya pilih topik yang relevan dengan minatmu, sesuai kemampuan, serta memiliki cukup sumber referensi. Pastikan topik tersebut juga sesuai dengan keilmuan jurusanmu dan bisa dikerjakan dalam waktu yang tersedia.

Ingat, jangan terpaku pada kesempurnaan! Sebab skripsi adalah syarat kelulusan, bukan karya akademik skala nasional. Saingan terbesarmu bukankah orang lain layaknya sedang berkompetisi, justru lawan terbesarmu adalah dirimu sendiri. Yakni bagaimana kamu mampu menata hati dan jiwamu untuk berproses menyelesaikannya.

2. Mengabaikan Pedoman Penulisan Kampus

Setiap perguruan tinggi memiliki pedoman penulisan karya ilmiah termasuk skripsi yang wajib diikuti. Ada kalanya ada mahasiswa yang malas membaca atau hanya sekilas membukanya saat mendekati sidang. Akibatnya, banyak kesalahan format, margin, sistematika, hingga daftar pustaka yang harus direvisi berulang kali.

Cara menghindari kesalahan ini cukup mudah yaitu dengan mempelajari pedoman lalu menerapkannya ketika menulis proposal skripsi. Bisa dikatakan bahwa proposal skripsi ini sebagai media berlatih.

3. Tidak Konsisten Mengatur Waktu

Banyak mahasiswa hanya menulis skripsi saat mood datang atau saat deadline bimbingan. Akibatnya, skripsi bisa mangkrak berminggu-minggu tanpa progres yang berarti. Hal ini sering membuat mahasiswa stres karena merasa tertinggal.

Agar kamu tidak mengalami kendala terkait mengatur waktu ini maka kamu bisa lakukan dengan membuat jadwal harian atau mingguan untuk mengerjakan skripsi. Tentukan target kecil seperti menyelesaikan outline, menulis latar belakang, atau mencari lima referensi dalam sehari. Dengan jadwal yang terukur, skripsi akan selesai sedikit demi sedikit tanpa perlu menunggu mood.

4. Jarang atau Takut Bimbingan

Tak sedikit mahasiswa yang malas bimbingan karena takut dimarahi dosen, belum percaya diri dengan hasil kerja, atau merasa belum siap. Padahal, skripsi tanpa bimbingan yang rutin berisiko salah arah dan revisinya akan jauh lebih banyak di akhir. Yang justru akan semakin memperlambat waktu kelulusan.

Nah, solusi untuk kendala ini yaitu jangan takut bimbingan. Caranya bagaimana? Datang saja! Jangan hiraukan pikiran negatif di benakmu seperti, ‘nanti aku dimarahin dosen, nanti akan memperoleh banyak revisi, nanti aku terlihat bodoh, dll’.

Stop pemikiran yang seperti itu! Ingat! Lebih baik salah di awal saat masih bisa diperbaiki daripada terlambat mengetahui kesalahan saat skripsi sudah selesai ditulis.

5. Asal Ambil Referensi

Sering kali mahasiswa asal mengambil referensi dari internet tanpa memeriksa kredibilitasnya. Artikel dari blog pribadi, website tanpa sumber valid, bahkan catatan media sosial pernah ditemukan di daftar pustaka skripsi.

Gunakan referensi dari jurnal ilmiah nasional dan internasional, buku akademik, prosiding seminar, atau skripsi/thesis yang sudah diunggah di repositori kampus. Manfaatkan database seperti Google Scholar, Garuda Ristek, atau portal jurnal kampus. Pastikan referensimu ilmiah, terbaru, dan relevan dengan topik.

6. Lupa Cek Plagiarisme

10 Kesalahan Mahasiswa Ketika Membuat Skripsi, Wajib Kamu Hindari

Masih banyak mahasiswa yang mengabaikan cek plagiarisme karena merasa sudah parafrase atau hanya mengambil sedikit kutipan. Padahal, plagiarisme sekecil apa pun bisa jadi masalah serius saat sidang skripsi.

Jadi, pastikan untuk selalu cek plagiarisme sebelum menyerahkan naskah ke dosen pembimbing. Gunakan aplikasi seperti Turnitin, Grammarly, atau Plagiarism Checker X.

Pastikan tingkat kesamaan naskah sesuai batas maksimal kampus, biasanya di bawah 20%. Jika melebihi, segera perbaiki dengan parafrase yang tepat atau tambahkan kutipan langsung.

7. Terlalu Perfeksionis

Kesalahan mahasiswa ketika membuat skripsi yang ketujuh yaitu memiliki sikap terlalu perfeksionis. Perfeksionisme memang baik, tapi kalau berlebihan bisa membuat skripsi tak kunjung selesai.

Banyak mahasiswa terlalu lama memperbaiki kalimat, mencari referensi tambahan, atau mengejar kesempurnaan, padahal revisi dari dosen belum tentu sebanyak itu. Nah, solusi jika kamu menjumpai problem tersebut yaitu fokuslah menyelesaikan satu bagian demi satu bagian sesuai pedoman dan arahan dosen pembimbing.

Jangan terlalu lama terpaku di satu bab. Ingat, skripsi adalah tugas akhir yang bisa diperbaiki lewat revisi, bukan hasil final yang sempurna tanpa cacat!

8. Tidak Memanfaatkan Tools Pendukung

Kesalahan mahasiswa ketika membuat skripsi berikutnya yaitu tidak memanfaatkan tools pendukung. Padahal, ada banyak aplikasi gratis dan berbayar yang bisa mempercepat dan mempermudah proses pengerjaan.

Misalnya saja dalam proses pengerjaan input referensi, kamu bisa menggunakan aplikasi Mendeley atau Zotero untuk mempermudah prosesnya. Lalu Grammarly untuk memeriksa tata bahasa, serta Google Docs atau aplikasi pengatur waktu seperti Trello dan Notion untuk manajemen pekerjaan. Dengan tools tersebut, penulisan skripsimu jadi lebih efisien dan rapi.

9. Mengabaikan Tata Bahasa dan Ejaan Sesuai KBBI

Penggunaan bahasa baku dalam skripsi adalah syarat mutlak. Namun, banyak mahasiswa yang masih menggunakan bahasa lisan atau ejaan yang tidak sesuai dengan kaidah KBBI. Kesalahan ini bisa menurunkan nilai akademik dan membuat skripsi harus direvisi.

Untuk menghindari kesalahan-kesalahan ini pastikan untuk selalu gunakan KBBI daring saat menulis skripsi. Perhatikan penulisan istilah ilmiah, ejaan baku, serta tanda baca. Hindari kalimat ambigu dan usahakan menggunakan bahasa yang jelas, padat, dan efektif sesuai kaidah akademik.

10. Mudah Menyerah atau Putus Asa

Kesalahan mahasiswa ketika membuat skripsi berikutnya yaitu mudah menyerah atau putus asa. Kita tahu bahwa proses membuat skripsi memang melelahkan, apalagi jika revisi berkali-kali, data sulit didapat, atau bimbingan yang penuh tantangan. Namun, kita tidak boleh menyerah!

Kita harus bisa membangun mental positif sejak awal. Ingatkan diri sendiri bahwa semua mahasiswa juga melalui proses yang sama. Kita tidak sendirian! Yuk berjuang!

Itulah beberapa kesalahan mahasiswa ketika membuat skripsi yang patut kamu hindari beserta solusinya. Dengan memahami kesalahan-kesalahan mahasiswa ketika membuat skripsi seperti di atas, semoga kamu bisa lebih waspada dan meminimalisir kendala selama prosesnya, ya. Tetap semangat!

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn