4 Perbedaan Dasar QRCBN dan ISBN yang Perlu Penulis Ketahui

Perbedaan Dasar QRCBN dan ISBN yang Perlu Penulis Ketahui

Dalam industri penerbitan dan distribusi buku, manajemen informasi dan identifikasi yang akurat merupakan mekanisme yang sangat penting. Pada umumnya, terdapat dua jenis kode identifikasi buku yang dipakai di Indonesia yaitu ISBN (Internasional Standard Book Number) dan QRCBN (Quick Response Code Book Number). Walaupun kedua kode ini mempunyai peran yang sama yaitu untuk memberikan identitas pada sebuah buku, namun terdapat perbedaan yang mendasar di antara keduanya, mulai dari fungsi hingga tujuan penggunaan.

Bagi seorang penulis, terutama penulis baru, sangat penting untuk memahami perbedaan antara QRCBN dan ISBN. Di samping untuk meningkatkan visibilitas agar lebih dikenal oleh pembaca secara luas, mencantumkan kode-kode ini dapat memperlebar jangkauan distribusi karya penulis.

4 Perbedaan Dasar QRCBN dan ISBN yang Perlu Penulis Ketahui

Melalui artikel ini, kita akan memahami secara lebih mendalam apa saja perbedaan dasar QRCBN dan ISBN yang memainkan peran unik dalam identifikasi dan aksesibilitas buku. Harapannya, setelah membaca keseluruhan tulisan ini, teman-teman penulis mampu membuat keputusan yang tepat perihal menggunakan QRCBN atau ISBN untuk mendukung kesuksesan karya tulis yang sudah dibuat.

Defisini ISBN (Internasional Standard Book Number)

ISBN adalah kode unik 13 digit yang dimanfaatkan untuk mengidentifikasi buku yang telah diterbitkan. Deretan angka dalam ISBN memberikan berbagai informasi, mulai dari kode kelompok, kode penerbit, kode judul, hingga angaka pemeriksa. Dengan kata lain, setiap buku di seluruh dunia memiliki nomor ISBN yang berbeda sehingga proses identifikasi dan katalogisasi menjadi lebih mudah.

Lebih lanjut, kita juga perlu mengetahui apa saja kelebihan dan kelemahan ISBN. Berikut uraian selengkapnya:

Kelebihan ISBN

Beberapa kelebihan atau keunggulan ISBN antara lain:

  • ISBN dapat kita jadikan sebagai sarana promosi efektif dengan menyebarluaskan informasi buku di berbagai platform digital.
  • ISBN memungkinkan buku yang kita terbitkan dapat menjangkau pasar global, sehingga meningkatkan potensi distribusi dan penjualan.
  • ISBN meningkatkan kesan profesionalisme terhadap buku sekaligus penerbitannya, sehingga tingkat kepercayaan pembaca maupun pembeli semakin bertambah.

Kekurangan ISBN

Adapun kekurangan atau kelemahan dari penggunaan ISBN yang harus kita ketahui, yaitu:

  • Biaya pengajuan ISBN relatif lebih mahal daripada QRCBN.
  • Dalam proses pengajuan ISBN ke Perpustakaan Nasional, penulis harus menggunakan jasa penerbit yang sudah berbadan hukum dan menjadi anggota IKAPI.
  • Proses pengajuan ISBN dapat memakan waktu lama, sehingga memengaruhi jadwal penerbitan buku.
  • Tidak semua buku dapat memperoleh ISBN, hanya buku yang memenuhi kriteria tertentu dari Perpustakaan Nasional RI yang dapat memperolehnya.

Definisi QRCBN (Quick Response Code Book Number)

Apabila ISBN memakai angka, QRCBN menggunakan QR Code sebagai sistem identifikasinya. Dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, QRCBN lebih fokus pada identifikasi lokal atau nasional di Indonesia. Seperti halnya ISBN, QRCBN juga memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu menjadi bahan pertimbangan penulis ketika ingin menggunakannya.

Kelebihan QRCBN

Berikut adalah beberapa kelebihan QRCBN yang perlu kita pahami bersama, yaitu:

  • Biaya yang penulis keluarkan lebih murah jika pengajuan QRCBN dilakukan dengan menggunakan jasa penerbit.
  • Terdapat marketplace khusus untuk penulis yang bukunya telah memiliki kode QRCBN.
  • Buku yang mengandung QRCBN sudah terdaftar di arsip nasional.
  • Proses pengajuan QRCBN dapat penulis lakukan sendiri secara gratis melalui sistem self publishing tanpa perlu bantuan penerbit.
  • Dengan QRCBN, informasi terkait buku dapat diakses secara cepat dan tepat. Mulai dari ulasan (review), cuplikan, atau tautan (link) ke situs atau platform digital yang relevan dengan buku tersebut.

Kekurangan QRCBN

Adapun kekurangan-kekurangan QRCBN adalah sebagai berikut:

  • QRCBN tidak diakui oleh lembaga formal, karena cakupan wilayah distribusi yang sempit (hanya di tingkat nasional).
  • Buku-buku yang hanya memiliki QRCBN dianggap kurang profesional di mata beberapa pembaca.
  • Buku dengan QRCBN dinilai kurang ideal untuk publikasi jangka panjang karena tidak terdaftar secara resmi dan jangkauannya terbatas.
  • QRCBN kurang pas untuk penulis yang ingin karyanya dijadikan referensi ilmiah karena tidak ada pencatatan resmi.

Perbedaan Dasar ISBN dan QRCBN

Setelah memahami definisi, kelebihan, dan kekurangan ISBN serta QRCBN, kita beralih ke topik utama artikel ini, yaitu mengetahui perbedaan dasar kedua kode buku ini.

Fungsi

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, ISBN merupakan sistem identifikasi unik untuk buku dan publikasi. ISBN memiliki berbagai fungsi yaitu untuk membantu pengelolaan inventaris, penjualan, peminjaman, serta memudahkan pencarian dan pembelian buku. Dengan ISBN, buku dapat diidentifikasi secara akurat dan efisien, sehingga menguatkan visibilitas dan aksesibilitasnya di toko fisik maupun online.

Sementara itu, QRCBN adalah kode QR (Quick Response) yang diterapkan pada buku berfungsi untuk memberikan akses cepat ke informasi tambahan, seperti ulasan, cuplikan, atau tautan ke sumber online lainnya. Selain dapat memudahkan para pembaca dalam memperoleh informasi lebih detail mengenai sebuah buku, QRCBN juga dapat meningkatkan pengalaman membaca dan interaksi dengan buku lebih menarik.

Format

ISBN memiliki format atau bentuk yang terdiri dari rangkaian kode numerik atau kode batang. Secara umum, ISBN diletakkan atau dicetak di cover belakang atau halaman copyright (hak cipta) di bagian depan buku.

Di sisi lain, QRCBN berbentuk kode QR yang dapat dipindai atau scan menggunakan perangkat seluler atau mesin pembaca kode QR (barcode scanner). Sama seperti ISBN, QRCBN juga ditempatkan di sampul belakang buku atau di halaman hak cipta buku. Hal ini bertujuan untuk akses yang lebih cepat dan efisien saat ingin mengetahui informasi tambahan tentang suatu buku.

Informasi yang termuat

ISBN memuat informasi yang berhubungan dengan buku seperti judul, penulis, penerbit, edisi, dan format buku. Dengan demikian, buku menjadi lebih mudah diidentifikasi dan dikatalogisasi oleh perpustakaan.

Sementara itu, informasi yang terkandung pada QRCBN lebih detail, mulai dari cover, penulis, judul, sinopsis, jumlah buku, dan tahun terbit yang dapat kita akses dengan cara memindai kode QR menggunakan smartphone. QRCBN juga dapat berisi tautan ke sumber online terkait, seperti ulasan pengguna atau marketplace tempat buku tersebut dipasarkan.

Tujuan penggunaan

Perbedaan dasar ISBN dan QRCBN yang terakhir berkaitan dengan tujuan pengajuannya. ISBN digunakan dalam berbagai aspek dalam industri buku, termasuk pengelolaan inventaris, penjualan, dan distribusi.

Sedangkan, QRCBN bertujuan untuk memberikan manfaat lain kepada pembaca dengan menyediakan informasi tambahan, mempromosikan buku, atau mengarahkan mereka ke website atau platform yang relevan.

Nah, itulah penjelasan mengenai empat perbedaan mendasar antara ISBN dan QRCBN yang sangat perlu penulis ketahui. Semoga setelah membaca artikel ini, teman-teman penulis mampu membuat keputusan terbaik dalam memilih sistem identifikasi yang tepat untuk karya tulis kalian.

Bagi kalian yang saat ini memiliki naskah dan masih bingung mencari lembaga penerbit yang dapat membantu mengurus ISBN dan QRCBN buku dengan cepat serta anti ribet, kami merekomendasikan penerbit Ruang Akademisi. Tidak hanya memiliki tim yang berpengalaman dan harga yang terjangkau, Ruang Akademisi juga menawarkan berbagai bentuk layanan yang akan memudahkan publikasi karya penulis.

Untuk informasi lebih lengkapnya, teman-teman bisa klik tautan berikut ini: Jasa Pengurusan ISBN dan Barcode atau Jasa Penerbitan Buku Berkualitas.

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn