
Saat ini, menerbitkan buku tidak hanya dapat dilakukan melalui penerbit mayor atau penerbit besar. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, penulis memiliki banyak alternatif serta cara untuk menerbitkan buku, salah satunya dengan self publishing. Ada beragam keuntungan menerbitkan buku self publishing yang akan penulis dapatkan, antara lain yaitu biaya penerbitan yang relatif rendah dan jangkauan distribusi buku lebih luas.
Mungkin, di antara kita ada yang memiliki impian untuk menerbitkan buku dan menjualnya di toko-toko buku terkemuka. Salah satu tujuan utamanya yaitu agar gagasan ataupun cerita yang kita tuangkan dalam buku dapat dibaca dan dimengerti oleh masyarakat luas. Melalui self publishing, kita bisa mewujudkan impian tersebut dengan lebih cepat dan tanpa proses seleksi yang ketat.
Daftar isi
Toggle7 Keuntungan Menerbitkan Buku Self Publishing yang Perlu Diketahui
Dengan artikel ini, kita akan menyelami lebih dalam perihal berbagai keuntungan yang akan didapatkan jika kita menerbitkan buku dengan cara self publishing. Harapannya, teman-teman penulis mampu menerbitkan karyanya secara mandiri sehingga bisa menghemat waktu serta tenaga. Sebelum kita masuk ke inti tulisan ini, kita perlu memahami apa itu self publishing terlebih dahulu.
Artikel yang sesuai:
Apa itu Self Publishing?
Self publishing merupakan menerbitkan buku atau jenis karya tulis lainnya yang dilakukan secara mandiri oleh penulis, tanpa melalui penerbit konvensional atau penerbit mayor. Penulis memiliki kontrol penuh atas proses penerbitan, mulai dari penyusunan naskah, tata letak, cover, hingga jumlah eksemplar dan harga jual.
Menerbitkan buku secara self publishing juga bisa dilakukan dengan bantuan penerbit minor atau independen. Dengan catatan, perusahaan penerbitan tersebut melayani self publishing.
Meskipun bekerja sama dengan penerbit, penulis tetap memiliki wewenang yang relatif besar selama proses penerbitan buku. Misalnya, penulis dapat menentukan sendiri bentuk buku yang akan diterbitkan, bisa versi cetak maupun digital. Selain itu, penulis juga bisa memilih cara pemasaran dan distribusi buku di marketplace (daring) ataupun toko fisik.
Apa Saja Keuntungan Self Publishing?
Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa kita peroleh ketika menerbitkan buku secara mandiri. Keuntungan-keuntungan tersebut belum tentu kita dapatkan saat menerbitkan buku lewat penerbit mayor, yaitu:
1. Memegang hak cipta dan kontrol secara penuh
Keuntungan menerbitkan buku self publishing yang pertama adalah penulis memiliki hak cipta secara penuh atas karyanya. Hal ini juga berarti bahwa penulis mempunyai peran sebagai pemegang kontrol utama yang bisa menentukan pemanfaatan karyanya secara komersial maupun nonkomersial. Berbagai bentuk kontrol tersebut meliputi proses produksi, marketing, promo, distribusi, adaptasi karya, hungga royalti.
Dengan memiliki hak cipta secara penuh, penulis mampu melindungi karyanya dari penyalahgunaan seperti plagiarisme dan distribusi ilegal. Maka dari itu, penulis bisa mencegah pihak lain yang ingin meniru atau menjiplak karyanya tanpa persetujuan dan melindungi karyanya dari penyebaran ilegal di era digital seperti sekarang.
2. Menghemat biaya birokrasi penerbitan
Keuntungan menerbitkan buku dengan cara self publishing selanjutnya yaitu dapat menghemat anggaran untuk birokrasi penerbitan. Biaya birokrasi penerbitan merupakan tarif yang dikenakan oleh penerbit untuk proses administrasi dan pengelolaan penerbitan buku. Beberapa biaya tersebut meliputi:
- biaya editing dan proofreading,
- biaya desain cover dan layout,
- biaya percetakan dan distribusi,
- dan biaya pemasaran dan promosi.
Tidak hanya dapat memangkas biaya birokrasi, self publishing juga dapat menghemat waktu dan tenaga. Sebab, apabila menerbitkan buku melalui penerbit konvensional, penulis harus melalui proses seleksi ketat yang memakan waktu hingga berbulan-bulan.
3. Memiliki passive income
Keuntungan yang akan penulis dapatkan ketika menerbitkan buku secara mandiri yaitu memiliki passive income (pendapatan pasif). Penulis dapat menjual buku secara online maupun offline tanpa adanya tenggat waktu yang mengikat dari penerbit. Dengan kata lain, penulis dapat menentukan bentuk buku yang akan dijual (digital atau cetak) sekaligus harga penjualannya.
Namun, perlu diingat bahwa untuk mencapai passive income yang signifikan, penulis perlu melakukan promosi dan menggunakan metode pemasaran yang efektif untuk meningkatkan visibilitas sekaligus penjualan bukunya. Apabila promosi berhasil dan banyak orang yang membeli karyanya, penulis akan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualannya.
4. Jangkauan distribusi dan penjualan buku lebih luas
Salah satu keuntungan menerbitkan buku dengan cara self publishing yaitu memberikan fleksibilitas bagi penulis untuk menjual buku di berbagai wilayah, tidak hanya di Indonesia seperti yang biasa terjadi dengan kontrak penerbit mayor. Sementara itu, melalui self publishing, penulis dapat memanfaatkan platform digital untuk menjual buku di berbagai negara, sehingga meningkatkan potensi penjualan dan kredibilitas penulis di mata publik internasional. Beberapa contoh marketplace yang bisa diakses secara global yaitu Amazon, AliExpress, eBay, Apple, dan Barnes & Noble.
5. Koneksi langsung dengan pembaca
Memiliki koneksi langsung dengan pembaca merupakan salah satu keuntungan utama dari self publishing. Artinya, penulis dapat berinteraksi dan menjalin kedekatan secara langsung dengan pembaca melalui beragam pendekatan, antara lain:
- Membangun interaksi dan membagikan sejumlah informasi lewat platform media sosial seperti Instagram, X (Twitter), Facebook, TikTok, dan Goodreads.
- Mengadakan event atau acara yang dapat menarik pembaca seperti peluncuran buku, signing buku, maupun workshop.
- Membuat email newsletter untuk menyebarkan informasi terkait buku, promosi, atau acara lainnya.
- Bergabung dengan komunitas online atau grup diskusi yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam bukunya.
Di samping untuk membangun komunitas pembaca yang senantiasa mendukung karya penulis, koneksi langsung dengan pembaca juga memiliki manfaat lain yaitu untuk melakukan promosi secara langsung kepada para pembaca potensial. Dampaknya, penjualan buku akan semakin meningkat dan citra positif penulis juga semakin dikenal.
6. Tidak ada pengembalian atau return buku
Keuntungan selanjutnya apabila menerbitkan buku dengan self publishing adalah penulis tidak perlu khawatir perihal pengembalian atau return buku. Hal ini dikarenakan buku hanya akan dicetak ulang setiap kali ada pembelian. Selain itu, penulis menjual buku secara langsung kepada pembaca melalui marketplace atau toko buku digital lainnya.
Transaksi dalam self publishing juga bersifat final dan tidak ada opsi pengembalian. Dengan demikian, penulis dapat menghindari risiko buku tidak laku yang kemudian dikembalikan lagi ke penerbit. Tentunya, hal ini membuat penulis dapat mengurangi biaya, menghemat ruang penyimpanan, dan penggunaan kertas.
Namun, kita juga perlu mengingat bahwa ada beberapa platform atau penerbit indie yang membantu penulis melakukan self publishing mungkin mempunya kebijakan return yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penulis harus memahami secara detail aturan pengembalian dari platform yang digunakan.
7. Cocok untuk penulis baru
Menerbitkan buku secara mandiri atau self publishing menjadi pilihan terbaik dan cocok untuk penulis baru yang ingin memperkenalkan hasil karyanya. Bukan hanya karena modal yang dibutuhkan relatif terjangkau, penulis juga tidak perlu bersaing dengan pengarang lain yang sudah memiliki banyak pengalaman. Dengan demikian, penulis juga bisa mempercepat proses penerbitan dan lebih dikenal oleh masyarakat luas tanpa perlu menunggu waktu yang lama.
Nah, itulah penjelasan mengenai beberapa keuntungan yang akan penulis dapatkan jika menerbitkan buku dengan cara self publishing. Semoga setelah membaca artikel ini, wawasan dan pengetahuan teman-teman perihal dunia penerbitan buku semakin bertambah, ya!






