10 Tips Menyajikan Data Hasil Penelitian KTI ke dalam Bentuk Buku Akademik

10 Tips Menyajikan Data Hasil Penelitian KTI ke dalam Bentuk Buku Akademik

Mengubah karya tulis ilmiah (KTI) seperti skripsi, tesis, disertasi, artikel jurnal, prosiding, atau laporan penelitian menjadi buku akademik ber-ISBN adalah langkah penting untuk memperluas manfaat penelitian. Karena itulah tidak heran banyak dosen dan akademisi yang berbondong-bondong melakukan konversi KTI.

Namun, proses konversi KTI ke buku akademik tidak sebatas memindahkan isi penelitian apa adanya. Kamu perlu memahami bagaimana menyusun ulang, merangkum, dan menyajikan data dengan cara yang lebih komunikatif agar lebih nyaman diikuti pembaca.

10 Tips Menyajikan Data Hasil Penelitian KTI ke dalam Bentuk Buku Akademik

Salah satu langkah pentingnya yaitu menyajikan data hasil penelitian KTI ke bentuk buku. Penyajian yang tepat akan menjadikan buku akademikmu lebih mudah diterima oleh pembaca. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan memaparkan berbagai tips menyajikan data tersebut. Mari simak secara lengkap pembahasannya berikut ini:

1. Pahami Perbedaan Format KTI dan Buku Akademik

Tips menyajikan data penelitian ke bentuk buku yang pertama yaitu kamu harus memahami perbedaan format KTI dan buku akademik. KTI biasanya mengikuti struktur formal dan kaku seperti BAB I hingga BAB V, sehingga pembaca harus mengikuti alur yang cukup teknis.

Sedangkan buku akademik memberikan ruang bagi penulis untuk menyusun ulang isi agar terasa lebih mengalir untuk dibaca. Ini membuat kamu memiliki fleksibilitas dalam menentukan alur penjelasan.

Lalu pada buku akademik, kamu tidak perlu memindahkan semua bagian KTI. Beberapa bagian seperti rumusan masalah, batasan penelitian, atau latar belakang diringkas. Fokus utamamu harus berpindah pada temuan dan pembahasan, karena dua hal inilah yang menjadi inti gagasan dalam buku.

2. Tentukan Fokus Utama Buku

Tips menyajikan data penelitian ke bentuk buku berikutnya yaitu menentukan fokus utama dari buku yang ingin kamu tulis. Sebab, setiap KTI memiliki banyak data dan analisis, tetapi tidak semuanya perlu masukan dalam buku tersebut.

Kamu perlu menentukan fokus utama yang ingin kamu soroti agar buku terasa lebih kuat dari segi temanya. Sebagai contoh, kamu bisa memilih fokus pada temuan inti, pengembangan model, atau implikasi praktis penelitianmu.

3. Ringkas Bagian Metodologi tanpa Mengurangi Esensi

Di dalam KTI, metodologi selalu menjadi bagian yang sangat detail. Namun dalam buku akademik, kamu hanya perlu menyajikan aspek metodologi yang paling penting agar pembaca memahami bagaimana penelitian dilakukan. Sebab, penjelasan yang terlalu teknis justru dapat membuat pembaca merasa bosan.

Tips yang bisa kamu lakukan yaitu, padatkan penjelasan metodologi menjadi dua atau tiga paragraf yang ringkas. Pastikan juga kamu tetap menuliskan jenis penelitian, teknik pengumpulan data, dan bentuk analisis yang digunakan supaya pembaca memahami validitas temuan penelitianmu, ya.

4. Sajikan Data Penelitian Secara Naratif

Tips menyajikan data penelitian ke bentuk buku berikutnya yaitu sajikan data penelitian secara naratif. Sehingga buku akademik yang kamu hasilkan lebih komunikatif.

Jadi, jika dalam KTI kamu banyak mempresentasikan data dalam bentuk tabel atau grafik, maka dalam buku kamu perlu menjelaskannya secara lebih deskriptif. Ini akan membantu pembaca memahami konteks dan makna dari data tersebut.

Tabel dan grafik tetap boleh digunakan, tetapi cukup pada bagian yang memang penting untuk divisualisasikan. Lalu, pastikan juga bahwa setiap visual selalu disertai uraian agar pembaca mendapatkan pemahaman yang utuh, bukan hanya sekadar angka tanpa penjelasan.

5. Perluas Pembahasan dan Implikasi Temuan

Buku akademik memberikan ruang lebih luas untuk pembahasan dibandingkan KTI. Kamu bisa memperluas analisis dengan membandingkan temuanmu dengan penelitian lain, menambahkan contoh, atau memberikan pandangan konseptual yang lebih luas. Hal ini membuat isi buku lebih kaya dan bermanfaat.

Selain itu, kamu juga bisa memasukkan implikasi penelitian baik secara teoretis maupun praktis. Dengan cara ini, pembaca dapat memahami kontribusi nyata dari penelitianmu terhadap bidang ilmu atau praktik profesional tertentu.

6. Hilangkan Bagian Administratif yang Tidak Relevan

10 Tips Menyajikan Data Hasil Penelitian KTI ke dalam Bentuk Buku Akademik

Bagian administratif seperti lembar pengesahan, surat izin penelitian, pedoman wawancara lengkap, atau foto dokumentasi sering kali tidak perlu dimasukkan dalam buku. Bagian-bagian ini tidak memiliki nilai informasi bagi pembaca umum karena sifatnya hanya administratif.

Jika kamu merasa beberapa lampiran tetap penting untuk ditampilkan, pilih dan ringkaslah bagian yang relevan saja. Sisanya cukup dijadikan catatan tambahan atau dihilangkan seluruhnya agar buku tetap fokus pada konten ilmiahnya.

7. Gunakan Bahasa yang Mengalir tapi Tetap Akademis

Buku akademik menuntut gaya bahasa yang mudah dipahami, meskipun tetap harus menjaga standar ilmiah. Kamu bisa menggunakan kalimat yang lebih ringan dan komunikatif, tetapi tetap mempertahankan ketelitian dalam penyampaian konsep. Tujuannya agar pembaca merasa nyaman mengikuti alur penjelasan.

Hindari juga penggunaan jargon teknis yang terlalu banyak kecuali benar-benar diperlukan. Jika ada istilah khusus, sebaiknya jelaskan terlebih dahulu agar pembaca tidak merasa bingung. Dengan demikian, buku tetap mudah diikuti oleh pembaca lintas disiplin.

8. Bangun Struktur Buku yang Lebih Ramah Pembaca

Struktur buku akademik lebih fleksibel daripada KTI sehingga kamu perlu melakukan penyesuaian. Secara umum, kamu bisa menyusun bab mulai dari pendahuluan, kerangka teori, temuan penelitian, pembahasan, hingga rekomendasi. Alur ini membantu pembaca mengikuti pemikiranmu secara logis.

Pastikan setiap bab saling terhubung dan tidak berdiri sendiri. Transisi antarbagian harus dibuat mengalir agar pembaca merasa dibimbing melalui rangkaian gagasan yang runtut dan mudah dipahami.

9. Tambahkan Contoh, Ilustrasi, atau Studi Kasus

Ilustrasi tambahan seperti studi kasus, cerita lapangan, atau contoh konkret dapat membuat buku akademik lebih menarik. Pembaca akan lebih mudah memahami teori atau temuan penelitian saat disertai contoh yang lebih dekat dengan kehidupan nyata.

Kamu juga bisa memasukkan visual sederhana seperti diagram alur atau skema konsep. Ini membantu memperjelas ide yang kompleks dan membuat isi buku lebih kaya serta interaktif bagi pembaca.

10. Revisi, Edit, dan Sesuaikan dengan Standar Penerbit

Tahap editing sangat penting sebelum naskah diserahkan ke penerbit. Kamu perlu membaca kembali naskah untuk memastikan tidak ada repetisi, ketidakkonsistenan, atau kalimat yang sulit dipahami. Editing awal ini membantu meningkatkan kualitas naskah secara keseluruhan.

Setelah itu, kamu bisa meminta bantuan editor profesional yang memahami standar buku akademik. Mereka akan membantu menyempurnakan bahasa, struktur, dan format agar sesuai standar penerbitan dan siap diajukan untuk proses ISBN.

Nah, itulah tips dalam mengubah hasil penelitian KTI ke bentuk buku. Semoga tips di atas dapat membantumu dalam menulis naskah buku akademik yang berkualitas, ya.

Setelah naskahnya jadi jangan lupa segera kirim ke penerbit buku yang kamu percaya ya. Penerbit buku akademik yang mampu menjadikan bukumu jadi lebih baik.

Rekomendasi penerbit buku akademik

Nah, salah satu rekomendasi jasa penerbit buku akademik terpercaya yang bisa kamu pilih yaitu Ruang Akademisi. Sebagai bagian dari penerbit buku anggota IKAPI Detak Pustaka di lini penerbitan buku ilmiah, Ruang Akademisi siap membantumu menerbitkan dan mendistribusikan bukumu.

Terlebih lagi di Ruang Akademisi tersedia berbagai paket penerbitan buku. Harganya mulai dari Rp700.000,00 saja lho. Untuk cek detail paket penerbitan buku akademik di Ruang Akademisi kamu bisa klik link berikut: Penerbit Buku Akademik Ruang Akademisi.

Rekomendasi jasa konversi KTI

Selain melayani jasa penerbitan buku akademik, Ruang Akademisi juga menyediakan layanan konversi KTI jadi buku ber-ISBN. Ini berarti, kamu cukup mengirimkan file karya tulis ilmiahmu lalu kami akan melakukan konversi dan menerbitkannya.

Nah, ada dua paket konversi nih yang bisa kamu pilih. Yaitu paket terbit konversi, dan paket terbit konversi gratis HaKI.

Detail informasi terkait kedua paket konversi ini bisa kamu lihat di link berikut: Paket Terbit Buku Ruang Akademisi. Nah, jika kamu ingin memesannya langsung atau ingin konsultasi terlebih dahulu kamu bisa menghubungi nomor customer service kami di link berikut: KONSULTASI/PEMESANAN.

Sekian untuk artikel tips mengubah hasil penelitian KTI ke bentuk buku dan rekomendasi layanan yang bisa membantu proses konversinya ya. Semoga informasi di atas dapat membantumu menerbitkan buku akademik berkualitas. Selamat berkarya!

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn