7 Cara Membangun Personal Branding lewat Instagram Sebagai Penulis

Cara Membangun Personal Branding lewat Instagram Bagi Penulis

Instagram merupakan salah satu platform digital yang efektif untuk membangun personal branding penulis, baik yang berpengalaman maupun pemula. Dengan lebih dari dua miliar pengguna aktif, Instagram menawarkan kesempatan besar bagi penulis untuk meningkatkan pengaruh dan mempromosikan karyanya. Ada beberapa cara yang bisa penulis terapkan untuk membangun personal branding lewat Instagram, mulai dari menetapkan tujuan yang jelas hingga melakukan evaluasi secara berkelanjutan.

Selain untuk membangun citra diri dan kredibilitas, personal branding melalui Instagram juga dapat meningkatkan peluang karir, membuka kolaborasi, dan mengelola reputasi digital. Pada umumnya, personal branding juga bisa menjadi usaha paling efektif bagi penulis untuk menampilkan ciri khas (keunikan) dan memikat pembaca.

7 Cara Membangun Personal Branding lewat Instagram Sebagai Penulis

Melalui artikel ini, kita akan mempelajari cara-cara yang penulis lakukan dalam membangun personal branding melalui Instagram. Harapannya, setelah membaca keseluruhan artikel ini, teman-teman mendapatkan wawasan baru dan inspirasi untuk menciptakan personal branding yang kuat di dunia digital. Agar semakin jelas, mari kita simak penjelasan berikut ini:

1. Menentukan Tujuan yang Jelas

Cara menentukan personal branding lewat instagram bagi penulis yaitu menentukan tujuan utama yang jelas. Saat ini, penulis tidak hanya memiliki tugas sebagai penyusun naskah, tetapi juga ikut berperan dalam mempromosikan karya yang sudah ditulis.

Adapun beberapa tujuan yang bisa penulis pilih ketika membangun personal branding melalui Instagram yaitu membangun kredibilitas, menarik perhatian pembaca, meningkatkan daya tarik profesional, atau menjadi pembeda di antara penulis lainnya. Tujuan yang ditentukan harus bisa mencerminkan identitas dan nilai-nilai penulis, serta selaras dengan karya dan protofolio yang telah dibangun. Dengan demikian, penulis dapat menunjukkan keaslian dan profesionalisme dalam membangun personal branding.

2. Buat Profil yang Profesional

Strategi yang kedua dalam membangun personal branding lewat Instagram bagi penulis yaitu membuat profil yang profesional. Lalu, bagaimana cara membuat profil yang memiliki kesan profesional?

Pertama, pilih username yang sederhana, jelas, dan mudah dicari oleh pengguna lain. Penulis juga perlu menghindari simbol yang berlebihan, cukup gunakan simbol titik (.) atau underscore (_).

Kedua, buat bio profil yang menarik dan merepresentasikan kita sebagai penulis buku. Jangan lupa untuk menyebutkan spesifikasi genre yang dikuasai dan menambahkan kalimat motivasi serta tautan (link) ke website atau blog yang dimiliki. Ketiga, pasang foto profil yang jelas dan menunjukkan kepribadian kita sebagai penulis profesional.

3. Membuat Konten yang Berkualitas

Salah satu tujuan seseorang melakukan personal branding adalah untuk membangun kredibilitas dan kesan yang baik. Oleh karena itu, penulis harus mampu menunjukkan keahlian, keunikan, dan nilai yang ada di dalam dirinya melalui konten-konten yang berkualitas di Instagram.

Penulis bisa membuat konten baik itu foto, reels, atau stories yang menampilkan proses kreatif. Misalnya, memotret tumpukan buku referensi, mendokumentasikan meja kerja, atau memperlihatkan kutipan pendek dari naskah yang sedang disusun. Selain itu, penulis juga dapat membagikan pengalaman saat menemukan ide tulisan sekaligus memberikan tips agar selalu produktif.

4. Konsisten

Cara Membangun Personal Branding lewat Instagram Bagi Penulis

Salah satu tantangan bagi penulis yang saat ini fokus membangun personal branding di media sosial, terutama di Instagram adalah konsisten. Bukan sekadar frekuensi unggahan yang sering, konsistensi dalam hal ini juga berkaitan dengan mutu dan pesan yang ingin penulis sampaikan.

Hal pertama yang bisa penulis terapkan yaitu menyelaraskan identitas diri dengan tema atau genre penulisan yang disukai. Hasilnya, konten yang penulis unggah (upload) mampu mendukung profil dan minat pribadinya.

Selanjutnya, penulis bisa membuat jadwal posting yang teratur agar pengikut mengetahui kapan konten terbaru akan muncul. Penulis juga wajib menjaga konsistensi visual/estetika yang sesuai dengan kesan yang ingin ditampilkan.

Hal tersebut dapat terlihat dari palet warna dan template yang seragam di setiap postingan. Perhatikan pula gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan caption, sebisa mungkin penulis juga perlu memberikan suatu hal yang unik supaya terlihat berbeda dengan penulis lainnya.

5. Berinteraksi dengan Pembaca

Sebagai penulis yang ingin karyanya dikenal luas, disukai oleh banyak orang, dan memiliki pembaca setia, kita harus melakukan interaksi secara rutin. Instagram, dikenal sebagai platform digital yang memiliki banyak fitur yang tidak hanya menarik, tapi juga bermanfaat.

Beberapa cara yang bisa penulis praktikkan dengan menggunakan fitur-fitur Instagram antara lain membalas DM dan komentar, melakukan sesi tanya jawab (Q&A) di stories, membuat polling atau kuis, dan melakukan live (siaran langsung) di jam-jam istirahat. Sebagai contoh saat memakai fitur Q&A, penulis bisa bertanya tentang minat baca audiens, ide cerita, atau hal-hal yang terkait dengan buku yang sudah diterbitkan.

Dengan adanya interaksi, pembaca akan merasa terlibat dalam proses kreatif yang sedang dilakukan oleh penulis. Pembaca juga semakin tidak sabar untuk menantikan karya penulis selanjutnya.

6. Hashtag (Tagar)

Cara membangun personal branding penulis lewat Instagram yang keenam adalah memberikan hashtag (#) di profil (bio) dan di setiap postingan. Fungsi hashtag di sini yaitu untuk mengarahkan audiens atau pembaca ke konten-konten yang relevan dengan karya yang penulis buat.

Hashtag yang diklik akan mengantarkan audiens ke halaman yang berisi semua konten/postingan yang memakai tagar tersebut. Dengan demikian, topik maupun karya penulis akan lebih cepat ditemukan dan dilihat oleh audiens.

Penggunaan hashtag juga berguna untuk membentuk citra diri dan memperkuat identitas penulis. Caranya yaitu menciptakan tagar yang unik, bisa nama pengguna, nama pena, ataupun nama buku/karya penulis, kemudian mencantumkannya di bio atau postingan terbaru.

7. Evaluasi Berkelanjutan

Kunci utama dalam membangun personal branding sebagai penulis di Instagram yakni melaksanakan evaluasi secara rutin dan berkelanjutan. Tanpa adanya evaluasi, upaya yang telah penulis jalankan terasa seperti misteri yang hasilnya tidak pernah kita ketahui dengan pasti.

Evaluasi tidak hanya dapat mengukur sejauh mana tujuan penulis sudah tercapai, tapi juga membantu penulis dalam memastikan beberapa elemen yang dianggap fundamental, yaitu:

  • Target Audiens: dengan memperhatikan data yang telah tersedia di Instagram, penulis bisa memeriksa apakah konten-kontennya menjangkau dan memikat audiens atau pembaca potensial yang sudah ditargetkan sebelumnya.
  • Relevansi Konten: melalui indikator atau parameter yang ada di platform Instagram seperti jumlah like, komentar, save, dan share, penulis dapat mengetahui jenis konten yang paling diminati oleh audiens. Hal ini memungkinkan penulis lebih fokus membuat lebih banyak konten yang serupa.
  • Strategi yang Efektif: melalui Instagram, penulis dapat mengukur pertumbuhan pengikut, tingkat engagement (keterlibatan/interaksi), dan click-through rate (jika memasukkan link di bio). Hal ini dapat mempermudah penulis untuk melihat keberhasilan branding secara keseluruhan, seperti meningkatkan penjualan buku dan mengembangkan komunitas.

Nah, itulah penjelasan mengenai cara membangun personal branding yang kuat sebagai seorang penulis di Instagram. Semoga setelah membaca artikel ini, teman-teman penulis dapat memperoleh tips dan strategi untuk meningkatkan visibilitas dan membangun citra menarik sebagai pernulis profesional di platform media sosial tersebut.

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn