Penulis tidak hanya memiliki peran untuk menyusun dan menyelesaikan naskah buku yang ingin dipublikasikan kepada pembaca. Sebelum naskah tersebut dikirim, penulis perlu melakukan proses editing agar naskah yang telah ditulis bebas dari berbagai kesalahan, seperti tanda baca, struktur kalimat, maupun gaya bahasa. Ada beberapa tujuan proses editing naskah yang perlu kita ketahui, khususnya bagi kamu yang baru mulai menulis buku.
Proses editing naskah merupakan salah satu tahap dasar dalam penerbitan buku yang bertujuan untuk memastikan kualitas, konsistensi, dan keakuratan isi buku. Pada umumnya, proses ini dikerjakan oleh editor atau copy editor penerbitan. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menciptakan buku yang bermutu tinggi, bebas dari kekeliruan, dan isinya bisa dipahami dengan mudah.
Daftar isi
Toggle7 Tujuan Proses Editing Naskah dalam Penerbitan Buku
Melalui artikel ini, kita akan mendapatkan jawaban mengapa proses editing naskah itu penting. Harapannya, setelah membaca pemaparan ini, teman-teman penulis lebih memperhatikan kualitas naskah yang ditulis dan tidak meremehkan segala tahapan dalam penerbitan buku. Untuk penjelasan lengkapnya, mari kita tengok isi artikel di bawah ini:
Artikel yang sesuai:
1. Untuk Memperbaiki Kesalahan Penulisan
Tujuan proses editing naskah yang pertama adalah untuk memperbaiki kesalahan teknis dalam penulisan. Tahap ini digunakan oleh penulis maupun editor untuk memeriksa sekaligus mengoreksi berbagai bentuk kesalahan. Misalnya, memperbaiki kesalahan pada ejaan, tata bahasa, pemilihan diksi, maupun tanda baca.
Apabila kesalahan-kesalahan tersebut tidak segera diperbaiki, maka akan terjadi beberapa hal berikut:
- Kualitas buku akan menurun dan tidak terlihat profesional.
- Merusak kredibilitas dan integritas penulis maupun penerbit.
- Kehilangan kepercayaan dari para pembaca.
- Mengusik kenyamanan saat pembaca buku tersebut.
- Kesulitas memahami isi buku atau alur cerita.
Bagi penulis yang telah menyelesaikan naskahnya dan ingin mengirimkannya ke penerbit, diharapkan tidak melewati langkah pokok ini. Sebab, proses editing akan membuat naskah kalian menjadi lebih rapi, menarik, dan isinya mudah dimengerti pembaca. Selain itu, peluang naskah diterima oleh penerbit akan semakin besar.
2. Untuk Menyempurnakan Gaya Penulisan
Setiap penulis mempunyai gaya penulisan yang berbeda dan memiliki keunikan masing-masing. Dalam proses editing naskah, editor membantu penulis untuk menyempurnakan gaya penulisan tanpa merombak isi cerita atau informasi yang termuat di dalamnya.
Kegiatan ini meliputi penyelarasan diksi (pemilihan kosakata) dan struktur kalimat yang tepat guna menguatkan gaya penulisan sesuai ciri khas penulis. Dengan demikian, pesan yang ingin penulis utarakan bisa disambut baik oleh pecinta literasi.
Selama menjalankan proses ini, editor juga mempunyai tugas lain yakni mengurangi ambiguitas dan kesalahpahaman pada naskah. Beberapa cara yang dapat editor terapkan, antara lain:
- Mengidentifikasi kalimat yang membingungkan atau tidak jelas.
- Memastikan istilah-istilah yang dipakai sudah sesuai dengan topik yang diangkat.
- Berkomunikasi dengan penulis untuk mengonfirmasi poin-poin yang dianggap memiliki makna ganda.
3. Untuk Menyaring Konten yang Tidak Relevan
Tujuan proses editing naskah yang ketiga yaitu untuk menyaring konten yang tidak relevan dengan tema yang penulis angkat. Terkadang, penulis ingin naskahnya terlihat padat dan memiliki banyak halaman, sehingga memasukkan semua informasi yang belum tentu terkait dengan topik pembahasan.
Di sini, peran editor sangat dibutuhkan untuk menyeleksi sekaligus menghilangkan konten-konten yang kurang tepat tersebut. Dengan begitu, tulisan atau cerita yang dihasilkan akan semakin terarah dan tidak melenceng kemana-mana.
4. Mengembangkan Alur dan Struktur Cerita
Tujuan dari proses editing naskah tidak hanya untuk menyunting ejaan atau menyempurnakan gaya penulisan. Editor juga berperan dalam mengembangkan alur sekaligus struktur cerita supaya semakin logis dan dinamis, khususnya pada naskah novel.
Tahap ini bisa editor awali dengan melakukan analisis struktur cerita demi memahami perkembangan tema, karakter, dan plot yang sudah penulis susun. Setelah itu, menentukan kelemahan dalam struktur cerita, mulai dari alur dan karakter yang tidak konsisten, hingga tema yang kurang jelas. Pada bagian ini, editor juga tidak lupa memastikan setiap bab memiliki kolerasi yang baik dan kontribusi pada keseluruhan cerita yang dibangun.
Salah satu tahap penting lainnya yang tidak boleh dilewatkan oleh editor ketika mengembangkan alur cerita adalah mengoreksi konflik dan resolusi. Selain agar relevan dengan tema, tahap ini juga memastikan akhir cerita dapat memuaskan ekspektasi pembaca.
5. Memenuhi Standar Penerbit
Setiap penerbit punya standar atau aturan baku yang harus diikuti oleh penulis. Misalnya, ada penerbit yang hanya fokus menerbitkan buku pendidikan (pelajaran sekolah) dan buku anak. Ada pula penerbit yang menerima naskah buku islami dan pengembangan diri saja.
Terlepas dari itu, standar penerbit tidak hanya seputar genre atau tema buku yang akan diterbitkan. Namun, penerbit juga memperhatikan kualitas tulisan, originalitas, dan keunikan pada setiap naskah yang masuk. Semua hal tersebut dilakukan dengan maksud agar karya yang dipersembahkan sesuai dengan target pasar dan audiens penerbit.
6. Memberikan Perspektif Baru
Tujuan proses editing naskah berikutnya adalah untuk memberikan perspektif dan cara pandang baru kepada penulis. Adakalanya, penulis ingin selalu terlibat dalam setiap proses penerbitan, khususnya saat masuk ke tahap penyuntingan naskah. Bukan tidak diperbolehkan, tetapi jika penulis sering ikut campur, pekerjaan editor akan menjadi terhambat dan sulit untuk melakukan perbaikan naskah.
Oleh karena itu, penulis diharapkan bisa menurunkan egonya dan menerima kritik serta saran dari editor. Pada tahap ini, editor juga menyampaikan penilaian objektif dari berbagai segi, terutama dari sudut pandang pembaca. Dengan mengikuti dan mematuhi segala proses yang berjalan, naskah yang penulis susun akan menjadi karya berkualitas dan memiliki cerita yang lebih kuat.
7. Menjaga Konsistensi
Tujuan proses editing yang terakhir yaitu menjaga konsistensi untuk mempertahankan kualitas dan keterbacaan sebuah naskah yang akan diterbitkan. Editor memiliki peran sebagai pihak yang memastikan keselarasan atau kesinambungan cerita dengan unsur-unsur lainnya, seperti latar, tokoh, gaya bahasa, dan tema yang diangkat.
Selain itu, dalam tahap ini editor mempunyai tanggung jawab lain yakni memastikan keseragaman di berbagai aspek penulisan. Mulai dari, gaya bahasa, format (spasi, jenis huruf, ukuran huruf, dan judul bab) tata bahasa, ejaan, hingga fakta yang tercantum dalam naskah.
Hal ini penting dilakukan untuk menghindari kebingungan pembaca saat mengikuti informasi atau alur cerita yang disampaikan dalam buku. Dengan demikian, menjaga konsistensi juga sama halnya dengan membangun kredibilitas dan reputasi penulis sekaligus penerbit.
Nah, itulah penjelasan mengenai beberapa tujuan dari proses editing naskah yang perlu teman-teman pecinta buku ketahui. Tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran dan memahami tujuan editing, tetapi kita juga akan lebih menghargai peran editor yang telah membantu penulis meningkatkan nilai naskah menjadi sebuah karya layak terbit.
Jika tidak ada peran editor dan proses editing, mungkin kita akan mempunyai pengalamam membaca yang kurang menyenangkan. Oleh karena itu, kita sangat perlu mengenal proses editing sehingga wawasan dan kesadaran kita perihal buku yang berkualitas akan semakin bertambah.