Jenis-jenis Studi Pustaka dan Cara Menentukan Studi Pustaka yang Tepat

Jenis-jenis Studi Pustaka dan Cara Menentukan Studi Pustaka yang Tepat

Saat kamu mulai menulis skripsi atau tugas akhir, pasti sering mendengar istilah studi pustaka, bukan? Proses ini merupakan bagian penting dan wajib kamu kuasai ketika menulis karya ilmiah. Sebab, studi pustaka akan membantu memperkuat landasan teori sekaligus memperluas wawasan tentang topik yang kamu angkat.

Melalui artikel kali ini saya ingin mengajak kamu mengenal jenis-jenis studi pustaka secara lebih dekat dan aplikatif. Cocok untuk kalian yang masih kurang paham terkait dengan apa itu studi pustaka, apa saja jenis sampai cara mendapatkannya.

Jenis-jenis Studi Pustaka dan Cara Menentukan Studi Pustaka yang Tepat

Harapannya, setelah membaca artikel ini, kamu bisa lebih percaya diri menentukan strategi studi pustaka yang sesuai untuk proposal maupun skripsi yang sedang kamu kerjakan. Jadi, segera simak pembahasan tentang studi pustaka berikut ini:

Apa Itu Studi Pustaka?

Studi pustaka adalah salah satu metode pengumpulan data atau informasi dalam penelitian yang dilakukan dengan cara:

  • mengkaji,
  • menelaah,
  • dan menganalisis berbagai referensi tertulis yang relevan dengan topik penelitian.

Referensi tersebut bisa berupa buku, artikel ilmiah, jurnal, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, maupun dokumen resmi lainnya. Studi pustaka ini biasanya digunakan untuk mendapatkan:

  • teori dasar,
  • mendukung argumen,
  • membandingkan hasil penelitian terdahulu,
  • hingga merumuskan kerangka berpikir yang kuat.

Nah, dalam konteks penelitian akademik, studi pustaka berfungsi sebagai fondasi penting yang membantu peneliti memahami perkembangan kajian di bidangnya, menemukan celah penelitian (research gap), serta memperoleh kerangka konseptual dan kerangka teori yang sesuai.

Melalui studi pustaka, kita sebagai mahasiswa yang hendak menyusun laporan penelitian dapat mengetahui apa saja yang sudah diteliti oleh peneliti sebelumnya dan bagaimana metode yang mereka gunakan, sehingga bisa dijadikan rujukan atau pembanding.

Selain itu, studi pustaka juga menjadi bagian penting dalam bab tinjauan pustaka di dalam skripsi atau tugas akhir. Pada bagian ini, mahasiswa diharapkan bisa menyajikan teori-teori yang relevan, hasil penelitian terdahulu, dan konsep-konsep yang berkaitan dengan topik yang sedang dikaji.

Dengan demikian, penelitian yang dilakukan akan memiliki dasar teori yang kuat dan argumentasi yang terstruktur dengan baik. Sehingga hasil akhirnya pun semakin kredibel.

Manfaat Memahami Jenis-jenis Studi Pustaka

Sebelum masuk ke daftar jenis-jenis studi pustaka, penting untuk kamu memahami bahwa studi pustaka bukan sekadar aktivitas membaca sumber lalu mengutipnya di dalam penelitian. Lebih dari itu, memahami studi pustaka secara utuh dapat membantumu menyusun kerangka teori yang kuat dan sistematis.

Dengan mengetahui karakteristik masing-masing jenis studi pustaka, kamu juga jadi lebih mudah menentukan strategi mana yang paling efektif untuk mendukung penelitian. Selain itu, pengetahuan tentang ragam studi pustaka bisa memperkaya sudut pandang akademismu.

Sehingga kamu bisa membandingkan berbagai referensi, menemukan celah penelitian, hingga menghindari risiko duplikasi penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.

Macam-macam Studi Pustaka

Agar kamu lebih mudah menentukan jenis referensi yang sesuai dengan kebutuhan, pahamilah terlebih dahulu jenis-jenisnya. Yang mana studi pustaka diklasifikasikan ke dalam dua kategori utama yaitu berdasarkan sumbernya dan berdasarkan isinya.

Klasifikasi tersebut akan membantu kamu dalam menyusun kerangka teori yang lebih sistematis dan komprehensif. Detail lengkap terkait jenis-jenis studi pustaka dapat kamu lihat dalam uraian di bawah:

Jenis studi pustaka berdasarkan asal atau sumbernya

Studi pustaka berdasarkan sumbernya terdiri dari:

1. Buku

Buku menjadi sumber pustaka utama yang paling sering digunakan mahasiswa dalam penelitian akademik. Di dalam buku, kamu bisa menemukan pembahasan lengkap seputar teori, konsep, dan hasil penelitian yang dapat dijadikan acuan.

Kelebihan dari buku adalah kontennya yang sistematis dan telah melalui proses editorial sehingga kredibilitasnya lebih terjamin. Buku juga penting sebagai rujukan teori dasar dan konsep utama yang akan kamu gunakan dalam penelitian.

2. Artikel ilmiah (seperti artikel jurnal maupun prosiding)

Jenis studi pustaka berdasarkan sumber berikutnya yaitu artikel ilmiah. Artikel ilmiah memuat hasil penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal nasional, internasional, atau prosiding seminar.

Sumber ini sangat penting karena berisi data empiris, metode penelitian yang valid serta pembahasan yang langsung relevan dengan topik penelitian. Artikel ilmiah cocok kamu gunakan untuk membandingkan hasil penelitian, memperkuat temuan, atau menemukan tren riset terkini yang bisa dijadikan pijakan dalam penelitianmu.

3. Tugas akhir seperti Skripsi, Tesis, atau Disertasi

Karya ilmiah seperti skripsi, tesis, dan disertasi adalah referensi akademik yang bisa kamu manfaatkan untuk mengetahui bagaimana penelitian sebelumnya dilakukan. Dokumen ini sangat bermanfaat untuk memahami metode penelitian, rumusan masalah, variabel penelitian, hingga hasil dan rekomendasi penelitian terdahulu.

Selain itu, kamu bisa menjadikannya sebagai rujukan untuk melihat celah penelitian yang belum banyak dibahas oleh kakak tingkatmu dalam karya tersebut. Tugas akhir ini bisa kamu dapatkan di perpustakaan kampus-mu sendiri atau dengan mengunjungi perpustakaan di universitas lainnya untuk bisa mendapatkan pustaka yang lebih lengkap.

Berdasarkan isi yang termuat

Selain berdasarkan sumbernya, studi pustaka juga dapat dibedakan berdasarkan isi atau konten dari referensi yang kamu kaji. Nah, berikut ini ialah jenis-jenisnya:

1. Pemikiran atau pandangan penulis

Studi pustaka jenis ini fokus menelaah pendapat, gagasan, atau teori yang dikemukakan oleh seorang ahli. Biasanya kutipan atau parafrase dari buku, artikel ilmiah, atau karya tulis lainnya digunakan untuk memperkuat argumen dalam pembahasan penelitian.

2. Rangkuman isi buku secara keseluruhan

Berbeda dengan kutipan teori atau pendapat, studi pustaka jenis ini dilakukan dengan membaca dan menelaah isi buku secara komprehensif. Artinya, kamu perlu memahami mulai dari teori, metode, hingga hasil penelitian yang tertulis di dalam buku tersebut.

Jenis studi ini biasanya dilakukan jika buku tersebut menjadi referensi pokok atau teori utama dalam penelitianmu. Dengan memahami isi buku secara utuh, kamu bisa lebih cermat menempatkan teori dalam konteks penelitian.

3. Catatan sejarah

Studi pustaka berupa catatan sejarah digunakan untuk memperoleh informasi atau data mengenai peristiwa masa lalu yang masih relevan dengan topik penelitian. Biasanya dimanfaatkan dalam penelitian sejarah, hukum, kebijakan publik, atau ilmu sosial.

Catatan sejarah bisa berupa arsip, dokumen, surat kabar lama, maupun buku sejarah. Tujuan studi pustaka ini adalah memberikan konteks historis terhadap suatu fenomena atau kebijakan, sehingga penelitianmu memiliki dasar yang kuat dan berbasis fakta.

Cara Menentukan Studi Pustaka yang Tepat

Jenis-jenis Studi Pustaka dan Cara Menentukan Studi Pustaka yang Tepat

Nah, setelah mengetahui jenis-jenisnya, kamu mungkin bertanya-tanya, bagaimana sih cara memilih studi pustaka yang sesuai untuk penelitianmu? Tenang saja, saya akan bantu jelaskan langkah-langkah sederhananya.

Pertama, pahami dulu topik penelitian yang kamu angkat

Kamu perlu tahu fokus masalah, teori apa yang dibutuhkan, dan data seperti apa yang relevan untuk memperkuat landasan teori. Dengan memahami topik secara rinci, kamu bisa lebih terarah dalam mencari sumber.

Kedua, prioritaskan sumber yang paling kredibel

Buku akademik, artikel jurnal bereputasi, serta skripsi atau tesis dari kampus ternama bisa menjadi pilihan utama. Hindari sumber yang belum jelas validitasnya, karena bisa memengaruhi keabsahan penelitianmu.

Ketiga, sesuaikan jenis sumber dengan kebutuhan isi penelitian

Misalnya, kalau kamu butuh teori dasar, cari buku. Jika memerlukan hasil penelitian terbaru, gunakan artikel ilmiah. Sedangkan untuk melihat konteks sejarah, kamu bisa menelusuri catatan sejarah.

Keempat, evaluasi isi sumber pustaka tersebut

Jangan langsung gunakan begitu saja. Baca dengan cermat, apakah isi sumber sesuai dengan topik dan rumusan masalahmu. Pilihlah literatur yang benar-benar relevan, mutakhir, dan bisa memperkuat argumen penelitian.
Dengan cara ini, kamu akan lebih mudah menentukan studi pustaka yang tepat dan mendukung kualitas penelitianmu.

Itu dia rangkuman terkait jenis-jenis studi pustaka sampai cara menentukan sumber referensi yang tepat. Dengan mengenal berbagai jenis studi pustaka, baik berdasarkan sumber maupun isinya, harapannya kamu bisa menyusun kerangka penelitian yang lebih kuat dan berbobot akademis.

Nah, mulai sekarang, biasakan melakukan studi pustaka secara terencana sejak awal penyusunan proposal, agar skripsi atau tugas akhir kamu berjalan lancar dan berkualitas, ya! Semoga artikel ini bisa menjadi referensi awal yang bermanfaat dan membantu kamu lebih percaya diri menyusun tugas akhirmu.

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn