Ketika membaca sebuah buku cerita anak, rasanya kurang lengkap jika buku tersebut tidak disertai dengan gambar-gambar yang memanjakan mata. Dalam dunia literasi, hal ini dikenal dengan istilah ilustrasi, yang membantu pembaca untuk berimajinasi dan memahami isi cerita. Oleh karena itu, peran ilustrator buku cerita anak di sini sangatlah penting.
Dalam buku cerita anak, ilustrasi bukan sekedar ornamen atau hiasan, tetapi sebagai elemen untuk menyampaikan emosi yang ada di setiap karakter. Ilustrator buku cerita anak harus mampu memahami cerita dan menciptakan visual yang menarik serta mudah dipahami oleh anak-anak. Kemampuan utama seorang ilustrator yang tidak boleh dilupakan yaitu wajib menguasai teknik menggambar, baik secara manual maupun digital.
Daftar isi
Toggle7 Peran Ilustrator Buku Cerita Anak yang Perlu Diketahui
Melalui artikel ini, kita dapat mencari tahu apa saja peran ilustrator buku cerita anak dalam proses penerbitan. Tulisan ini sangat cocok bagi teman-teman yang memiliki impian untuk menjadi seorang ilustrator buku di sebuah perusahaan penerbit. Agar lebih paham peran atau tugas tersebut, mari kita simak pemaparan di bawah ini:
Artikel yang sesuai:
1. Memvisualisasikan Isi Cerita
Seperti yang dikatakan sebelumnya, ilustrasi atau gambar dalam buku cerita anak bukan hiasan semata. Ilustrasi dirancang untuk membantu anak-anak memahami isi cerita dan merangsang daya imajinasi serta kreativitas yang ada di dalam diri mereka.
Cara seorang ilustrator menvisualisasikan isi cerita yang terdapat dalam naskah yaitu memilih ilustrasi atau gambar yang sesuai konsep, narasi, karakter, tema, dan alur cerita. Ilustrator biasanya menggunakan berbagai warna cerah yang dapat menumbuhkan daya pikat visual buku. Dengan begitu, buku cerita tidak hanya sebagai sarana untuk bermain, tetapi dapat menjadi media belajar yang efektif.
2. Membantu Anak Memahami Cerita
Gambar-gambar yang telah diciptakan oleh ilustrator dalam sebuah buku dapat membantu anak memahami cerita dengan cara yang lebih baik, khususnya bagi anak yang belum bisa membaca. Tidak hanya itu, ilustrasi dalam buku cerita anak juga bermanfaat agar anak dapat mengenal karakter/tokoh, latar cerita, dan suasana yang terkandung di dalamnya.
Misalnya, buku cerita anak tentang kehidupan burung di hutan. Melalui bentuk gambar dan penggunaan warna yang tepat, ilustrator dapat memberikan gambaran yang jelas dan nyata kepada pembaca. Dengan demikian, anak-anak akan lebih menangkap cerita yang disampaikan secara tepat.
3. Menyampaikan Pesan Cerita
Peran ilustrator buku cerita anak yang ketiga yaitu menyampaikan pesan cerita lewat ilustrasi-ilustrasi (secara visual). Buku cerita anak tidak mengandung unsur hiburan semata, tetapi ada beberapa pesan yang diselipkan di dalamnya. Contoh jenis pesan yang ingin disampaikan oleh penulis yaitu nilai-nilai positif, seperti kejujuran, kemanusiaan, kerja sama, kasih sayang, kerja keras, dan keberanian.
Berbagai pesan dalam buku cerita dapat membentuk karakter atau sifat anak menjadi lebih baik/positif. Lewat cerita yang dibaca atau disimak, anak-anak akan belajar memahami perasaan, emosi, serta pengalaman orang lain. Dengan demikian, anak mampu menumbuhkan sikap simpati sekaligus empati yang berguna dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Cara ilustrator buku cerita anak dalam menyampaikan pesan penulis yakni melalui visualisasi cerita, suasana, dan karakter (ekspresi wajah dan bahasa tubuh) sesuai naskah yang telah disusun oleh penulis. Selain itu, seorang ilustrator juga harus mampu menerjemahkan narasi menjadi gambar-gambar menarik dan mengandung makna yang mudah dipahami oleh pembaca.
4. Menumbuhkan Minat Baca Anak
Peran ilustrator buku cerita selanjutnya yaktu menumbuhkan minat baca pada anak, khususnya anak-anak yang masih berusia balita. Melalui ilustrasi atau gambar yang memikat dan penuh warna, anak akan semakin tertarik dan penasaran dengan cerita yang disuguhkan dalam buku.
Di samping mampu menumbuhkan ketertarikan anak dengan aktivitas membaca, ilustrator juga membantu anak-anak untuk membangun hubungan emosional dengan karakter yang ada di dalam cerita dengan gambar-gambar yang diciptakan. Oleh karena itu, anak akan senantiasa memiliki keinginan untuk mengetahui kisah-kisah lainnya.
5. Membantu Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Bahasa Anak
Kamampuan kognitif dapat kita artikan sebagai kemampuan otak yang berhubungan dengan proses berpikir, memahami, belajar, dan menyelesaikan masalah. Salah satu cara yang bisa diterapkan oleh orang tua agar kemampuan kognitif anak dapat meningkat yaitu dengan membaca buku cerita bergambar. Meskipun anak belum mampu membaca tulisan, jenis buku ini dapat membantu anak mencerna cerita, membangkitkan imajinasi, dan memperkaya kosakata.
Membaca buku cerita bergambar di tengah suasana yang nyaman dan menyenangkan, membuat kemampuan bahasa anak menjadi semakin terasah. Anak akan belajar berbagai kata baru dan struktur kalimat yang berbeda-beda. Namun perlu diingat, kemampuan ini dapat berkembang apabila dilaksanankan secara rutin, misalnya setiap menjelang tidur atau setelah makan.
Tidak hanya dapat manambah kosakata, lewat gambar-gambar tersebut, anak-anak juga akan belajar untuk mengidentifikasi (mengenal) objek, warna, bentuk, pola, dan ekspresi wajah di setiap karakter yang ada. Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita harus bisa memperkenalkan buku kepada anak sejak usia dini.
6. Melakukan Kolaborasi dengan Penulis
Peran atau tugas ilustrator buku cerita anak yang keenam adalah melakukan kolaborasi dengan penulis. Seorang ilustrator tidak boleh membuat gambar dengan asal-asalan atau seenaknya, tetapi harus bekerja sama dengan penulis naskah.
Penulis memiliki tanggung jawab untuk menyusun cerita, karakter, watak, suasana, dan alur melalui rangkaian kata-kata. Sementara itu, ilustrator mempunyai tugas untuk menguraikan narasi tersebut ke dalam bentuk visual (gambar, ilustrasi, sketsa, dan lainnya).
Agar proses kolaborasi dapat berjalan dengan baik dan lancar, diperlukan komunikasi yang efektif antara penulis dan ilustrator. Setiap pihak perlu bertukar ide, memberi saran, dan melakukan revisi untuk memastikan keharmonisan tujuan mereka.
7. Menyesuaikan Gaya Ilustrasi
Selain menyesuaikan visi dengan penulis, seorang ilustrator juga harus dapat memahami selera dan keinginan pembaca. Membuat ilustrasi pada buku yang khusus untuk anak-anak, tentu akan berbeda dengan gaya ilustrasi yang dibuat untuk buku orang dewasa.
Terdapat beberapa jenis gaya ilustrasi pada buku cerita anak yang harus dipahami dan dikuasai oleh ilustrator, di antaranya yaitu:
- Kartun: ciri khas dari gaya ilustrasi ini adalah memakai bentuk-bentuk sederhana, garis yang tebal, dan warna-warna cerah yang mampu menarik perhatian anak-anak.
- Semi-realis: gaya ilustrasi ini memadukan berbagai elemen realistis (nyata) dengan gaya kartun, sehingga menciptakan ilustrasi yang lebih detail dan mudah dipahami oleh anak-anak.
- Dekoratif: gaya ilustrasi ini mempunyai tujuan utama yaitu untuk menghias dan mempercantik objek yang digambar.
- Ilustrasi Khayalan: gaya ilustrasi yang dibuat khusus untuk buku cerita yang bergenre fantasi (berdasarkan imajinasi penulis).
Nah, itulah penjelasan mengenai peran-peran ilustrator pada buku cerita anak, mulai dari memvisualisasikan isi cerita, membantu anak memahami cerita, menyampaikan pesan cerita, menumbuhkan minat baca pada anak, membantu meningkatkan kemampuan kognitif dan bahasa anak, berkolaborasi dengan penulis naskah, hingga melakukan penyesuaian gaya ilustrasi. Semoga setelah membaca isi artikel ini, pengetahuan dan wawasan teman-teman terkait profesi ilustrator buku semakin meningkat, ya!