Bagi sebagian besar mahasiswa, skripsi merupakan tahap akhir yang penuh tantangan. Tidak sedikit yang merasa stres saat berhadapan dengan tumpukan literatur, revisi dari dosen pembimbing, hingga deadline yang makin dekat. Kondisi ini seringkali menimbulkan tekanan mental jika pengelolaannya tidak baik.
Kabar baiknya, stres atau tekanan emosional tersebut bisa dikelola. Jadi, kamu tidak harus melewati masa skripsi dengan tertekan dan kehilangan semangat. Lewat artikel ini, kami akan berbagi berbagai tips manajemen stres yang bisa kamu terapkan selama mengerjakan skripsi.
Daftar isi
ToggleManajemen Stres Ketika Mengerjakan Skripsi, yang Bisa Kamu Terapkan!
Dengan pengelolaan stres yang baik, proses penyusunan skripsi bisa berjalan lebih lancar dan kamu tetap bisa menjaga kondisi mental tetap sehat. Jadi … yuk simak tips manajemen stress ketika mengerjakan skripsi di bawah ini dengan seksama.
Artikel yang sesuai:
Penyebab Stres Saat Mengerjakan Skripsi
Sebelumnya kita perlu tahu nih, apa saja pemicu stress ketika mengerjakan skripsi yang seringkali dihadapi oleh mahasiswa. Beberapa diantaranya yaitu sebagai berikut:
- Deadline yang makin dekat
- Sulit menemukan ide atau topik penelitian
- Proses revisi yang berulang kali
- Kurangnya motivasi diri
- Khawatir hasil skripsi tidak memuaskan
- Rasa rendah diri karena merasa stuck tapi di sisi lain banyak teman yang sudah selesai skripsinya
Tips Manajemen Stress di Tahap Pra Penulisan Skripsi
Salah satu penyebab stres saat mengerjakan skripsi adalah karena kurangnya persiapan di awal. Oleh karena itu, penting untuk memanfaatkan tahapan pra penulisan skripsi sebagai cara awal untuk mengelola beban mental. Berikut ini beberapa hal yang bisa lakukan:
1. Pilih topik penelitian yang kamu sukai dan pastikan relevan
Memilih topik yang sesuai minat dan relevan dengan bidang keilmuan akan membuat proses penulisan terasa lebih ringan. Topik yang menarik minat pribadi cenderung membuatmu lebih bersemangat, lebih ingin tahu, dan lebih konsisten dalam menyelesaikan penelitian.
2. Pastikan memilih dosen pembimbing yang tepat
Biasanya dosen pembimbing ditentukan oleh kampus dengan pertimbangan kecenderungan mahasiswanya. Artinya, kamu akan diberi kesempatan untuk memilih tiga teratas dosen pembimbing yang ingin kamu pilih.
Nah, pastikan mereka memiliki bidang atau topik penelitian yang sudah kamu pilih tersebut. Dengan memilih dosen yang tepat, baik dari segi bidang studi maupun kepribadian, maka proses pengerjaan skripsimu akan lebih lancar dan nyaman. Jika rasa nyaman itu ada, maka stress akan bisa diminimalisir.
3. Lakukan studi pendahuluan
Sebelum masuk ke tahap penyusunan proposal maupun skripsi, bacalah berbagai referensi seperti jurnal, buku, atau laporan penelitian terdahulu. Studi ini membantumu memahami kondisi terkini topik yang akan diangkat dan mengurangi kecemasan saat mulai menulis karena kamu sudah memiliki bekal dasar yang cukup.
Tips Manajemen Stres Ketika Mengerjakan Skripsi
Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengelola stres selama proses penyusunan skripsi:
1. Susun jadwal dan target harian
Membuat jadwal pengerjaan skripsi yang realistis sangat penting untuk membantu kamu tetap disiplin dan tidak kewalahan. Cobalah membuat daftar tugas harian dan mingguan yang terstruktur. Mulailah dari aktivitas kecil seperti membaca satu artikel jurnal, membuat catatan, lalu lanjutkan ke penulisan bab demi bab.
Jangan lupa beri waktu jeda di antara tugas-tugas tersebut untuk beristirahat. Dengan membagi tugas besar menjadi target-target kecil, kamu akan lebih mudah memantau progres dan menghindari stres akibat pekerjaan yang menumpuk.
2. Jangan ragu konsultasi dengan dosen pembimbing
Strategi atau manajemen stres ketika mengerjakan skripsi yang kedua yaitu rajin konsultasi. Sebab, dosen pembimbing memiliki peran penting dalam proses skripsimu.
Jangan hanya datang saat diminta atau saat revisi saja. Manfaatkan kesempatan untuk berdiskusi mengenai kendala yang sedang kamu hadapi, topik yang sulit dipahami, atau sekadar meminta saran agar ide penelitianmu lebih terarah.
Konsultasi rutin juga bisa menghindarkan kamu dari kesalahan penulisan yang berulang. Selain itu, komunikasi yang baik akan membuatmu merasa didampingi, bukan sendirian menghadapi skripsi.
3. Istirahat dan beri waktu untuk diri sendiri
Manajemen stres ketika mengerjakan skripsi berikutnya yaitu istirahat dan me time. Kamu tahu kan, meski skripsi penting, tubuh dan pikiranmu jauh lebih penting?
Sisihkan waktu untuk bersantai agar otak tetap segar. Kamu bisa berjalan kaki di pagi hari, menonton film favorit, atau sekadar minum kopi sambil membaca buku ringan.
Jangan merasa bersalah saat beristirahat, karena waktu jeda ini justru akan membantumu kembali produktif. Skripsi yang dikerjakan dalam kondisi pikiran jernih pasti hasilnya lebih baik daripada saat tubuh kelelahan dan pikiran tegang.
Atau, jika ingin istirahat tapi tidak ingin merasa bersalah, lakukan istirahat tersebut setelah satu atau dua target menulis terlaksana. Misalnya, istirahat setelah mengelola dua jenis data. Nah, setelah istirahat selesai lakukan proses analisis dan pembahasan lengkap dari data yang telah diolah tersebut.
4. Jaga pola tidur dan pola makan
Cara manajemen stres ketika mengerjakan skripsi yang keempat yaitu menjaga pola makan dan tidur. Begadang demi mengejar deadline memang menggoda, tapi justru bisa memperburuk stres. Upayakan tidur minimal 6-7 jam setiap malam agar tubuh tetap bugar dan pikiran tetap fokus.
Selain itu, atur pola makan dengan makanan bergizi. Hindari terlalu sering konsumsi junk food atau minuman berkafein berlebihan. Cukupi kebutuhan cairan dan imbangi dengan olahraga ringan minimal seminggu dua kali agar metabolisme tubuh tetap stabil.
5. Bergabung dengan komunitas atau teman seperjuangan
Kamu tidak perlu menghadapi skripsi sendirian. Cari teman-teman yang juga sedang skripsi dan saling berbagi cerita. Selain bisa saling menyemangati, komunitas semacam ini bisa menjadi tempat diskusi saat kamu mengalami kebuntuan.
Sering kali, masalah yang kamu alami juga dialami oleh mahasiswa lain. Dengan berbagi, kamu akan mendapat perspektif baru dan merasa lebih tenang karena tahu bahwa kamu tidak sendiri menghadapi tantangan ini.
6. Hindari perfeksionisme berlebihan
Mengharapkan hasil skripsi yang sempurna di awal pengerjaan justru bisa menjadi beban tersendiri. Proses skripsi memang identik dengan revisi berulang, jadi wajar kalau di awal masih banyak kekurangan.
Lebih baik prioritaskan untuk menyelesaikan terlebih dahulu, lalu lakukan penyempurnaan seiring berjalannya waktu. Jangan terlalu lama berhenti di satu bagian hanya karena merasa belum maksimal. Selesaikan dulu, revisi kemudian.
7. Gunakan teknik relaksasi
Ketika pikiran mulai lelah dan stres meningkat, lakukan teknik relaksasi sederhana. Coba tarik napas dalam-dalam, tahan beberapa detik, lalu hembuskan perlahan. Ulangi beberapa kali sampai tubuh lebih rileks.
Kamu juga bisa melakukan meditasi ringan, yoga, mendengarkan musik menenangkan, atau journaling untuk menuangkan perasaan. Aktivitas ini terbukti bisa menurunkan ketegangan pikiran dan membuat tubuh lebih nyaman.
8. Hadapi setiap tantangan
Sering kali stres muncul bukan karena masalahnya berat, tapi karena bayangan kita yang terlalu berlebihan tentang masalah itu. Saat kamu mulai menghadapi satu per satu tantangan, perlahan kamu akan menyadari bahwa semua yang kamu takutkan tidak seburuk yang kamu bayangkan.
Intinya, jangan menunda-nunda tugas atau menghindari konsultasi karena takut dimarahi dosen. Langkahkan kaki, hadapi, dan selesaikan satu persatu. Setiap masalah yang berhasil kamu lalui akan memperkuat mental dan membuat skripsi terasa lebih ringan.
Semakin kamu berani melangkah, semakin kecil pula beban yang kamu rasakan. Ingat, semua mahasiswa pernah ada di posisi yang sama, dan mereka bisa melaluinya. Artinya, kamu juga pasti bisa.
Nah, itu dia beberapa cara atau manajemen stres ketika mengerjakan skripsi yang bisa kamu lakukan. Ingat, ya! Stres saat mengerjakan skripsi itu wajar, tapi jangan dibiarkan berlarut-larut.
Dengan manajemen stres yang baik, kamu bisa tetap produktif dan bisa menjaga kesehatan mental selama menyelesaikan tugas akhir. Semoga tips di atas bisa membantumu melewati masa-masa skripsi dengan lebih tenang dan lancar, ya.